Kamis 12 Desember 2024

Setop Tarik Gubernur pada Pemilihan Ketua KONI Jabar, Pengamat: Jangan Politisasi Olahraga

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Konstelasi menuju kursi Ketua Umum KONI Jabar sudah mulai memanas meski periode kepemimpinan Ahmad Saefudin berakhir pada September 2022. Berbagai upaya pun dilakukan setiap pendukung untuk meningkatkan elektabilitas calon masing-masing, salah satunya klaim restu Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Pengamat olahraga Jabar, Dadan Hendaya mengatakan, upaya ‘menarik’ Gubernur Jabar untuk terlibat langsung dalam proses pemilihan Ketua Umum KONI Jabar 2022-2026 terlihat dilakukan tim pendukung salah satu kandidat yakni Daud Ahmad dalam sebuah acara yang bertajuk ‘Halal Bi Halal Idul Fitri 1443 H Sahabat Kang Daud’ pada Jumat (13/5/2022) lalu. Hal tersebut dinilai sebagai langkah mempolitisasi dunia olahraga.

“Langkah blunder dilakukan Sahabat Kang Daud dalam upaya mereka mendapat dukungan dari para pemilih. Cara mereka mempersonifikasi Kang Daud Ahmad sebagai calon yang direstui Gubernur, sudah offside,” kata Dadan Hendaya saat memberikan keterangan pers, Selasa (17/5/2022).

Dadan pun menyayangkan langkah yang dilakukan para pengusung Daud Ahmad sebagai bakal calon Ketua Umum KONI Jabar. Tim yang disebut ‘Sahabat Kang Daud’ ini mengirim surat di grup medsos WhatsApp kepada para pemilih untuk segera membuat surat dukungan yang kemudian akan diserahkan kepada Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

“Ini baru pertama kali terjadi di Indonesia, ada surat dukungan calon untuk pemilihan Ketua Umum KONI Provinsi diberikan kepada Gubernur,” mantan Kahumas KONI Jabar ini menambahkan.

BACA JUGA: Antisipasi Kecurangan, Disdik Jabar Siapkan Pos Pengaduan PPDB

fokusjabar.id KONI Jabar Ketua Umum
Tangkapan layar grup WhatsApp. (FOTO: Istimewa)

Meski demikian, Dadan menyebut jika upaya tersebut sah-sah saja sebagai strategi mempersepsikan Daud Ahmad sebagai orang dekat Gubernur. Apalagi, sosok Daud Ahmad sebagai ASN Pemprov Jabar merupakan bawahan langsung Gubernur Ridwan Kamil.

“Namun tidak elok jika Gubernur ditarik-tarik untuk terlibat secara praktis. Saya khawatir citra Kang Daud juga jadi buruk karena terkesan hanya menyandarkan diri pada kedekatan, bukan pada kompetensi,” Dadan menjelaskan.

Untuk itu, Dadan berharap Gubernur Ridwan Kamil bisa bersikap netral dan menolak upaya pihak manapun untuk melibatkannya dalam polarisasi pemilihan. Sebagai Gubernur, Ridwan Kamil harus mengapresiasi dan menaungi siapapun yang ingin maju dalam musorprov.

“Bayangkan kalau benar Gubernur hanya merestui Kang Daud dan ternyata yang bersangkutan kalah, tentu akan berimbas kurang baik bagi Gubernur,” Direktur Mangle.id dan Nyundayu.com ini menegaskan.

Dadan mengatakan, kondisi hampir serupa terjadi saat pemilihan Ketua PSSI Jabar. Saat itu, Gubernur dipersepsikan mendukung salah satu calon dan ketika calon itu kalah, nama Ridwan Kamil pun turut terdegradasi.

“Saya yakin Gubernur akan tersinggung dipaksa untuk memberikan dukungan pada seseorang, dengan dipaksa menerima surat dukungan cabang olahraga yang seharusnya diberikan kepada panitia pemilihan Musorprov. Beliau sangat paham aturan main dalam sebuah proses pemilihan di organisasi apapun,” dia menegaskan.

Untuk itu, Dadan berharap pemilik suara (voters) yakni cabang olahraga, KONI Kota/Kabupaten, serta badan fungsional memilih kandidat terbaik dari yang paling baik untuk memimpin organisasi tertinggi pembinaan olahraga prestasi di Jabar. Para voters bisa menilai sendiri para kandidat yang akan maju.

“Lihat track recordnya di dunia olahraga, apakah ia memiliki pengalaman panjang mengurus dunia olahraga,” Dadan mengatakan.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img