Kamis 12 Desember 2024

Heboh Isu Penggulingan Airlangga Hartarto, Golkar Buka Suara

JAKARTA,FOKUSJabar.id: Partai Golkar akhirnya merespon kabar yang menyebut sejumlah anggotanya ingin pergantian posisi Ketua Umum Partai Golkar yang saat ini dijabat Airlangga Hartarto.

Anggota Komisi II DPR RI fraksi Partai Golkar Agung Widyantoro membantah kabar tersebut.

Dia mengatakanan, Partai Golkar kini justru makin solid dan kompak jelang Pemilu 2024.

“Yang saya tahu, Partai Golkar semakin solid dan kompak galang dukungan untuk Airlangga Hartarto menjadi presiden,” kata Agung, Rabu (11/5/2022).

BACA JUGA: 6 Bansos Bakal Cair Setelah Lebaran, Catat!

Agung mengklaim keputusan Golkar mengusung Airlangga Hartarto maju dalam Pilpres 2024 sudah bulat.

Keputusan itu juga, kata dia, sudah disetujui dalam Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada Februari 2022.

Keputusan Munas saat itu memastikan Golkar akan mengusung Airlangga Hartarto dalam kontestasi Pilpres 2024.

“Kami sesuai keputusan Munas untuk mendukung Pak Airlangga Hartarto untuk maju sebagai capres 2024,” kata dia, seperti dilansir IDN.

Meski telah diusung bakal maju sebagai capres di 2024, elektabilitas Airlangga berdasarkan beberapa survei masih rendah.

Kondisi tersebut menjadi tugas berat bagi Golkar untuk meningkatkan elektabilitas dan popularistas Airlangga di tahun politik.

Dalam survei Charta Politika contohnya, Airlangga Hartarto masih menduduki peringkat terbawah. Menurut survei terbaru, Airlangga Hartarto hanya menempati posisi 10 dengan elektabilitas satu persen.

Dia berada jauh dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan elektabilitas mencapai 29,2 persen, dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto 23 persen.

Sementara dalam survei SMRC terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden, nama Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto setidaknya punya posisi kuat mengalahkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto-Ketua DPR RI Puan Maharani.

Menurut survei tersebut, duet Prabowo-Puan akan kalah bila berhadapan dengan Ganjar-Airlangga dengan selisih suara satu persen. Dalam surveinya, Prabowo Puan mendapat 39,3 persen suara, sementara Ganjar-Airlangga sedikit lebih ungul dengan suara 40,3 persen.

Kabar konflik internal di kubu beringin sebenarnya sudah lama tersiar. Kabar ini pun bukan kali pertama.

Namun sejumlah elite Golkar dikabarkan tidak setuju dengan keputusan Rapimnas tersebut. Kondisi diperparah setelah Aburizal Bakrie saat itu mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014.

Konflik internal Golkar lalu diguncang kembali jelang penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) untuk memilih ketua umum pada 2019.

Golkar dikabarkan pecah dua suara, lantaran dua tokoh sentral maju mencalonkan diri sebagai calon ketua umum, yakni Bambang Soesatyo, dan Airlangga Hartarto.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img