RUSIA,FOKUSJabar.id: Kepala Komite Kemanusiaan Parlemen Ukraina, Mykyta Poturayev mengatakan Rusia telah memindahkan 500 ribu warga Ukraina ke Moskow.
Namun hingga saat ini, angka sesungguh tidak dapat diverifikasi kebenarannya. Selain itu, tak ada rincian atau bukti pendukung pernyataan tersebut.
Poturayev mengatakan, Palang Merah Internasional harus mencari warga yang hilang tersebut.
“Setengah juta warga Ukraina dipindahkan dari negara mereka ke Rusia, tanpa persetujuan,” kata Poturayev, dikutip dari The Star, Kamis (21/4/2022).
BACA JUGA: Putin Tinggal di Bunker Mewah Bawah Tanah, Ada Apa?
Dia juga menyebut, pemerintah tak ada kesempatan untuk berkomunikasi dengan para warga yang diklaim hilang ini.
Poturayev menyampaikan rasa prihatinnya terkait warga yang dia klaim dibawa ke Moskow. Bahkan, ia menyebut ada kamp penyaringan di sana.
“Kami tahu tentang kamp penyaringan untuk warga Ukraina. Kami meminta Palang Merah untuk dapat menemukan warga kami yang hilang,” kata dia, seperti dilansir IDN.
Pejabat Palang Merah Internasional Alexandra Boivin mengatakan, pihaknya sedang mencoba melakukan kontak dengan Rusia.
Moskow sendiri telah membantah sengaja menargetkan warga sipil sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.
Rusia mengklaim, pihaknya menawarkan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil yang ingin meninggalkan Ukraina.
Diatur dalam Konvensi Jenewa 1949, pemindahan paksa secara masal terhadap warga sipil selama konflik, diklasifikasikan sebagai kejahatan perang.
(Agung)