BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyinggung Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang menelantarkan beberapa aset yang berharga diantaranya Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan mesin parkir. Padahal, ia berharap keberadaan stadion GBLA bisa mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
“Ini sudah dibahas bahkan Pak Kajati (Jabar) juga memberikan perhatian aset-aset di Kota Bandung yang belum dimanfaatkan maksimal, jangan sampai masuk kategori barang yang terlantar,” kata Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, saat ini kondisi mesin parkir hanya perlu melakukan optimalisasi terlebih, Dinas Perhubungan Kota Bandung sudah membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BLUD).
BACA JUGA: 130 Kepsek Belum Dilantik, Wali Kota Bandung Harus Segera Definitif
“BLUD itu bisa memaksimalkan mesin-mesin parkir dan bisa melakukan lelang untuk dilakukan oleh pihak swasta gitu ya. Sehingga, itu bisa maksimal menjadi penerimaan asli daerah (PAD) Kota Bandung,” kata Yana di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Jabar, Rabu, (13/4/2022).
Sementara itu, Kepala UPT Parkir Dinas Perhubungan Kota Bandung Yogi Mamesa membantah, bahwa keberadaan mesin parkir di kota Bandung terbengkalai, Pasalnya, saat ini mesin parkir sedang menjalin kerjasama dengan pihak ketiga untuk optimalisasi aset tersebut.
“Untuk saat ini, mesin parkir tidak terbengkalai masih ada dan masih berjalan. setoran masih masuk juga ke BLUD Parkir. Masalah optimalisasi, kita coba dari sekarang, kita sudah ngobrol sama pihak ketiga mudah-mudahan di pertengahan tahun ini atau sebelum habis tahun ini kita sudah tercapai kerjasama,” kata Yogi saat dihubungi Rabu (13/4/2022).
Menurutnya, dalam satu bulan terakhir saja total pendapatan yang dihasilkan yaitu Rp 400 Juta dari sekira 300 mesin. Dengan rincian kondisi mesin yang berfungsi sekitar 75 persen.
“Perkiraan sebulan terakhir, pendapatan dari mesin parkir sampai Rp 400 jutaan, dari total 300-an mesin parkir yang beroperasi,” ucapnya.
BACA JUGA: Sapa Warga Jabar, AHY Bagikan Takjil di Bandung
Selain itu,pihaknya juga akan melakukan optimalisasi secara bertahap yang terbagi ke dalam 3 zona. Dimulai dari zona pusat kota, berlanjut ke zona penyangga hingga ke zona pinggiran. Serta terus melakukan edukasi terhadap petugas yang berjaga di area mesin.
“Berjalan dulu bertahap, nanti kalau misalnya kita ada kemajuan atau kesuksesan baru semuanya kita kerjasamakan. Untuk petugas juru parkirnya yang saat ini bertugas menjaga mesin, edukasi dan sosialisasi terus berjalan. Untuk mesin parkir yang kurang produktif agar maksimal kita nanti geser geser. Jadi kalau dibilang terbengkalai tidak akan ada pemasukan ke kita, tapi sementara ini pemasukan masih ada,” kata dia.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)