Rabu 11 Desember 2024

Klitih Meresahkan, Wisatawan Ramai-ramai Tinggalkan Yogyakarta

YOGYAKRTA,FOKUSJabar.id: Yogyakarta kembali diresahkan aksi kejahatan jalanan yang oleh warga lokal disebut klitih.

Salah satu video yang viral dan mendapat banyak respons adalah cerita pemilik akun TikTok @khairulleon yang sedang liburan di Yogyakarta dan buru-buru meninggalkan Yogyakarta karena khawatir keselamatannya.

Video itu diunggah pada 7 April 2022 atau berselang sekitar tiga hari pasca kasus kejahatan jalanan yang menewaskan seorang pelajar SMA di kawasan Gedongkuning Yogyakarta pada Senin dini hari, 4 April 2022.

klitih
Tangkapan layar video viral wisatawan tinggalkan Yogya gara gara kasus klitih yang kembali. (web)

“Klitih meresahkan bund,” ujar pemilik akun itu. Ia menceritakan sedianya ia saat itu sedang begitu menikmati liburannya di Yogyakarta. Namun ketika mengetahui berita soal klitih memakan korban jiwa, ia memilih segera check out dari hotel dan pergi dari Yogyakarta.

BACA JUGA: Viral Diduga Anggota DPR Nonton Video Porno saat Rapat

“Mendengar berita klitih yang menyesakkan dada, tanpa pikir panjang langsung check out pergi dari Yogyakarta dan pulang,” kata dia.

“Padahal wisata Yogya bagus-bagus, tapi fenomena klitih jadi fenomena paling enggak jelas yang kutahu,” katanya, sembari merekam perjalanan pulangnya naik kereta.

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga sepekan pasca peristiwa kejahatan di Gedongkuning itu belum mengungkap kepada publik siapa dalang maupun para pelakunya.

Polda DIY melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum telah memeriksa sembilan kamera CCTV di lokasi Gedongkuning dan memeriksa belasan saksi untuk mengungkap kasus ini.

Adapun aktivis Jogja Police Watch (JPW) Baharuddin Kamba menuturkan masyarakat sangat menantikan tuntasnya pengungkapan kasus ini dan hukum ditegakkan kepada para pelaku terlibat.

“Wajar masyarakat bereaksi atau khawatir atas kasus itu dengan membuat berbagai konten mulai video hingga meme karena Yogyakarta menjadi persinggahan orang berbagai daerah sebagai kota pelajar dan wisata,” kata dia.

Kamba pun berharap polisi segera mengungkap kasus ini dan mencegah kejadian berulang.

“Konten-konten, baik respon atau sindiran seperti itu, sah-sah saja karena bagian dari proteksi diri warga agar terhindar dari aksi klitih,” ujarnya.

Adapun Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo mengatakan klitih yang kembali marak terjadi di wilayah Yogyakarta, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa merugikan sektor pariwisata yang saat ini sedang berupaya bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

“Kasus kejahatan ini jelas kontradiktif dengan apa yang dilakukan oleh sektor pariwisata,” kata Singgih.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img