DEPOK,FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan program Pemirsa Budiman (Pemesanan Minyak Goreng Via Aplikasi Sapa Warga Buat Ibu-Ibu Dimana-mana) di Pasar Juara Sawangan, Kota Depok, Jumat (8/4/2022).
Gubernur Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengeluarkan kebijakan terobosan pemesanan dan hak pakai distribusi minyak goreng bersubsidi via aplikasi Sapawarga.
“Di masa krisis seperti ini kami tugaskan BUMD Agro Jabar untuk mencari sumber minyak goreng lalu dibagikan ke rumah tangga dengan cara senyaman-nyamannya. Karena ini sudah jaman digital maka kita pakai aplikasi,” katanya.
BACA JUGA: Nasdem Jabar Targetkan 6 Kursi DPRD Ciamis Untuk Pemilu 2024
Kebijakan ini merupakan respon sosial dan bentuk “kehadiran negara” di tengah kondisi kesulitan warga Jawa Barat mengakses minyak goreng murah dan kelangkaan minyak goreng curah bersubsidi yang saat ini masih terjadi.
“Ini sifatnya inisiatif. Kita dahulukan program ini untuk wilayah Bodebek terlebih dahulu, ini ikhtiar kami, jadi warga memesan minyak goreng curah via ketua RW,” katanya.
Ketua RW kemudian memesan minyak goreng via fitur Pemirsa Budiman di aplikasi Sapawarga yang dikembangkan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat.
“Nanti minyak goreng dikirim ke rumah warga atau ketua RW. Minyak goreng ini dipesan oleh BUMD Agro Jabar, mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan sehingga warga tidak usah antri di pasar atau dimana-mana, cukup tunggu di rumah, asal Pak RW-nya aktif,” kata dia.
Aplikasi ini menurutnya tidak bisa langsung diakses oleh masyarakat melainkan oleh RW. Teknisnya pihak RW mendata warganya yang membutuhkan minyak goreng kemudian memesan via aplikasi.
“Kontrolnya RW. Jadi tidak boleh pribadi-pribadi. RW-nya nanti yang tahu mana warganya yang membutuhkan. Sehingga menengah ke atas dia ambil premium, menengah ke bawah itu yang kita lindungi melalui sistem distribusi yang baru ini,” kata dia.
Pemberdayaan Ketua RW sendiri dilakukan mengingat mereka sudah memilliki saluran komunikasi dengan Gubernur Jawa Barat via Aplikasi Sapawarga. Dengan mengaktifkan layanan Pemirsa Budiman, warga bisa mengakses minyak goreng curah lewat 185.600 RT dan 48.147 RW se-Jabar.
“Inilah solusi yang datang dari kami mudah-mudahan bisa dimanfaatkan ibu-ibu, mudah-mudahan ini bisa membantu kenyamanan warga Jawa Barat,” katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Iendra Sofyan mengatakan layanan hanya dilakukan di masa “darurat”, terutama di tengah kondisi warga yang menghadapi lonjakan kenaikan harga bahan pokok dan BBM di bulan Ramadan.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya membantu warga mendapatkan akses pada minyak goreng yang terjangkau. Poin penting lainnya, selain berupaya memenuhi kebutuhan warga, pola konsumsi masyarakat terhadap minyak goreng pun bisa terkendali,” katanya.
Menurutnya warga yang memesan minyak goreng curah via Pemirsa Budiman hanya dibatasi 3 kilogram per bulan per 1 kepala keluarga. Untuk mendapattkan minyak goreng ini warga cukup membayar Rp 15.500 per kilo.
Iendra memastikan harga ini ditetapkan dengan mengikuti aturan yang sangat ketat dari Kementerian Perdagangan, dimana harga jual tidak bisa terlalu dalam dan rendah dari HET.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan bahwa harga yang dibayar warga tetap sama dengan ketentuan pemerintah,” kata dia.
Iendra menuturkan dalam proses transaksi ini warga menyetorkan uang pembelian minyak goreng kepada RW melalui RT.
“Ketika minyak goreng pesanan warga dikirim oleh kurir ke rumah RW langsung dibayar oleh RW. Kemudian RW dibantu RT melakukan update penerimaan laporan testimoni warga,” katanya.
BACA JUGA: Ceramah Ridwan Kamil Menggema Di Masjid Kampus UGM
Direktur Utama BUMD PT Agro Jabar Kurnia Fajar mengatakan Gubernur menargetkan bisa mengguyur 1 juta liter minyak goreng curah bersubsidi lewat Pemirsa Budiman.
Namun pemenuhan minyak goreng tetap dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan pembelian PT Agro Jabar dan kesanggupan pemenuhan minyak goreng oleh pihak produsen dalam hal ini PT Bina Karya Prima dan PT Rajawali Nusantara Indonesia.
“Sebagai gambaran dan langkah awal, dalam satu hari Agro Jabar bisa membeli dan mendatangkan 2-4 tangki berkapasitas 6 ton atau 8000 liter. Artinya dalam satu hari, program ini bisa melayani kebutuhan warga 16.000 hingga 24.000 liter,” katanya.