Sabtu 25 Januari 2025

Rekayasa Data Vaksin, Polres Banjar Angkat Bicara

BANJAR,FOKUSJabar.id: Polres Banjar menanggapi soal dugaan rekayasa data vaksin Covid-19 di Kota Banjar, Jawa Barat.

Kapolres Banjar, AKBP Ardyaningsih mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan data tersebut. Pihaknya membenarkan bahwa terdapat kesalahan input data vaksin ke aplikasi PeduliLindungi.

“Terima kasih infonya, setelah kami lakukan pengecekan data tersebut, bahwa benar terdapat kesalahan input 2 data siswa,” kata dia dalam keterangan yang dikirimkan ke FOKUSJabar via whatsapp. Kamis (7/4/2022).

BACA JUGA: Rekayasa Data Vaksin Disorot Polda Jabar

Kedua data siswa yang salah di input itu data milik anak berinisial M warga Dusun Karangpucung Desa Jajawar dan AN warga Dusun Gardu, Desa Balokang, Kota Banjar, Jawa Barat.

Ardy menyebutkan, kesalahan ini terjadi lantaran data yang seharusnya masuk pada catatan belum divaksin namun terinput sudah beri cairan vaksinasi Covid-19.

“Kesalahannya itu harusnya data kedua siswa ini masuk data yang belum divaksin, namun terinput ke aplikasi yang dilakukan oleh anggota  kami,” katanya.

Dia mengakui bahwa hal ini merupakan sebuah kesalahan yang dilakukan oleh Polres Banjar. Ardy mengatakan pihaknya pun telah membenahinya persoalan itu.

“Ini merupakan sebuah kesalahan teknis dari operator dan sudah kita benahi agar tidak timbul hal demikian lagi. Kita terus berkomitmen melakukan melakukan yang terbaik dalam rangka melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat, termasuk melindungi masyarakat dari pandemi Covid-19 ini.

Dengan adanya persoalan ini, Ardy mengatakan pihaknya memohon maaf dan juga berterimakasih atas segala informasinya.

“Mari kita bersama-sama terus bergandengan tangan saling mendukung untuk menjadikan banjar tetap *BERSERI*,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan Rekayasa Data vaksinasi Covid-19 di Kota Banjar. Pasalnya, banyak ditemukan data vaksin khususnya anak di aplikasi peduli lindungi yang tidak valid.

“Anak saya belum pernah divaksin namun sudah tercantum di aplikasi peduli lindung dan tertulis sudah di vaksin dosis pertama,” kata seorang warga Banjar, Zaenal Arifin saat ditemui wartawan. 

BACA JUGA: Rekayasa Data Vaksin, Dinkes Kota Banjar Bungkam

Dia mengatakan data vaksinasi ini sangat aneh dan dinilai tidak transparan, padahal data yang digunakan di aplikasi peduli lindungi itu perlu mencantumkan nomor induk kependudukan (NIK).

“Artinya disini menunjukan ada prilaku yang tidak baik. Petugas vaksinasi ini melakukan menggunakan data kita tanpa ada pemberitahun ke kitanya, dan itu saya nilai merupakan pemalsuan data,” kata dia.

(Budiana Martin/Anthika Asmara)

Berita Terbaru