BANJAR,FOKUSJabar.id: Banyak orang yang tidak tahu manfaat dari kulit pisang. Padahal, dalam kulit pisang terdapat kandungan bahan yang dibutuhkan tubuh. Selain itu kulit pisang juga bisa dimanfaatkan jadi olahan makanan yang menghasilan uang.
Salah satunya yang dilakukan oleh Ida Yudiarsih warga Dusun Jajawar Kulon RT 05 RW 01 Desa Jajawar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Ida memanfaatkan kulit pisang diproduksi jadi olahan makanan kerupuk yang diberi nama Kurkupis (kerupuk kulit pisang).
Ida mengatakan, pengolahan kulit pisang dijadikan kerupuk menurutnya sudah dijalankan sejak tahun 2014. Awalnya ia hanya iseng membuat kerupuk ini.
BACA JUGA: Kerukunan Umat Beragama di Festival Minyak Keletik Kota Banjar
“Awalnya sih iseng karena kebanyakan orang kulit pisang itu hanya sampah. Saya dan suami punya ide dan mencoba dibuat jadi kerupuk,” kata Ida yang juga ketua KWT Kahuripan saat ditemui di rumahnya Rabu (30/3/2022)
Kata Ida, proses pembuatan kerupuk ini tidak sulit. Selain itu bahan bakunya juga sangat mudah didapatkan dan ada disekitar rumah.
“Intinya saya dan suami memanfaatkan kulit pisang yang tadinya itu tidak bermanfaat menjadi bermanfaat dan bisa menghasilkan uang,” kata dia.
Lanjut kata Ida, dalam sehari ia dan suami bisa memproduksi sebanyak 5 kilogram. Dia menjual kerupuk dengan harga Rp 15 ribu per ons dan jika belum digoreng dijual seharga Rp 50 ribu perkilo. Kursus yang diproduksi kekuatannya bisa sampai tiga bulan. Kalau yang belum digoreng bisa satu tahun.
“Yang beli biasanya dari luar kota Banjar. Dari banjar juga ada seperti dari dinas – dinas untuk oleh – oleh,” ujarnya
Ida menuturkan, Kursus produksinya itu bahkan sudah pernah diikutsertakan dalam lomba pada kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP) yang diadakan di Karawang tahun 2016 dan mendapatkan juara 2. Selain itu, pada Hari Pangan Sedunia tahun 2017 di Bandung Kursus kembali diikutsertakan dalam lomba dan meraih juara 1.
“Sudah dilombakan 2 kali alhamdulillah juara semua,” katanya.
BACA JUGA: APDESI Kuningan Bantah Dukung Jokowi 3 Periode
Dia berharap pemerintah membantu dalam pemasaran. Pasalnya yang menjadi kendala itu dari pemasaran karena masih mengandalkan orang kenal saja dan medsos yang dimiliki.
“Kami minta pemerintah Kota Banjar membantu pemasarannya. Itu yang menjadi kendala saya. Padahal ini potensi dan bisa dijadikan ikon Kota Banjar,” kata dia.
(Agus/Anthika Asmara)