GARUT,FOKUSJabar.id: Alih fungsi lahan hutan yang mengakibatkan banyaknya lahan kritis di daerah pegunungan sebelah timur Gunung Talaga Bodas menjadi salah satu penyebab bencana banjir bandang dan tanah longsor di sebagian wilayah di Kabupaten Garut. Salah satunya di perbukitan wilayah Desa Cinta, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang sebenarnya memiliki kontur yang indah.
Pihak Kantor Desa Cinta dan Koramil 1104/Sukawening bersama masyarakat bersinergi untuk segera menanggulangi dan mempercepat pemulihan lahan kritis di wilayahnya. Beberapa lokasi lahan kritis penyebab terjadinya bencana telah diindentifikasi bersama melalui rembug warga.
“Kami imbau masyarakat Desa Cinta untuk segera melakukan aksi nyata pemulihan lahan di wilayah kita dan reboisasi merupakan solusi yang dapat kita lakukan untuk memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat,” kata Sekretaris Desa Cinta, Heri.
BACA JUGA: 5 Burung Ini Dipercaya Penangkal Santet
Melalui program bantuan sosial PT. Telkom Indonesia, pihak Desa, Koramil 1104/Sukawening, Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan di wilayah Desa Cinta menggagas Progam Reboisasi berbasis digital atau yang disebut dengan program Green Digital. Program tersebut merupakan program inovatif di bidang pelestarian lingkungan dengan mengintegrasikan reboisasi dengan kecanggihan teknologi digital.
Pada program tersebut, sebanyak 8000 bibit pohon yang terdiri dari 6000 bibit pohon keras/tegakan dan 2000 bibit pohon manga arumanis diberikan untuk ditanam pada 10 hektar lahan kritis di wilayah Desa Cinta. Selain bermanfaat mengembalikan fungsi hutan atau lahan kritis, penanaman pohon buah yang bersifat ekonomis diharapkan menjadikan lahan tersebut lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar dengan hasil panen buah dan membangun roda ekonomi masyarakat Desa Cinta.
Pegiat lingkungan, Budhi Santosa mengatakan, penanaman kembali lahan kritis dan hutan yang gundul dengan menggunakan tanaman tegak dan tanaman ekonomis akan menjadi simbiosis mutualisme antara hutan dan masyarakat sekitar.
Penanaman pohon di lahan kritis seluas 10 hektar tersebut, dilakukan pada Minggu (13/3/2022) lalu oleh pihak desa, masyarakat serta anggota TNI. Hadir pada acara tersebut Asisten Perhutani, Jajang Saepul Rohman yang memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan sebagai upaya mencegah terjadinya bencana di wilayah Kabupaten Garut.
Selain penanaman bibit pohon pada lahan kritis sebagai upaya penghijauan, daya tarik lain pada program Green Digital ini yakni penerapan aplikasi teknologi Geographic Information System (GIS). Aplikasi ini mampu melakukan pemetaan lahan kritis, pengawasan perkembangan pohon yang ditanam, serta pengawasan lahan yang sudah ditanami.
Saat ini, teknologi GIS biasanya hanya diperuntukan bagi dunia industri pertambangan, juga dapat dimanfaatkan dalam rangka melindungi hutan. Data secara digital akan mudah diakses melalui gawai sebagai media monitoring dan evaluasi tumbuh kembang pohon pada program reboisasi.
(Ageng)