BANJAR,FOKUSJabar.id: Minyak goreng kemasan dengan harga Rp.14.000 per-liter menjadi rebutan masyarakat Kota Banjar, Jawa Barat.
Hal tersebut terlihat di Toserba Yogya Banjar. Pasalnya stok 50 karton atau 600 liter minyak goreng kemasan habis dalam waktu beberapa menit.
Sebagian masyarakat khawatir jika tidak memborongnya mereka akan kehabisan stok. Kendati banyak yang membeli melebihi batas maksimal yang ditentukan.
BACA JUGA: Wabup Garut Yakini Bisni Parbud dan Ekraf Bisa Sejahterakan Masyarakat
General Affair Toserba Yogya Banjar, Yopie Peiter mengatakan distribusi minyak goreng berjalan sangat lancar. Pengiriman 50 karton sudah habis dibeli para konsumen.
Dia mengatakan pihaknya menerapkan ketentuan pembelian maksimal 1 kemasan berisi 2 liter itu untuk satu orang. Bahkan agar tidak dicurangi konsumen, perusahaan ritel ini menyimpan minyak gorengnya itu di tempat Kasa.
“Minyaknya tidak kami pasang di rak, kami simpan di kasa menghindari konsumen yang bolak balik kalo di kasa atau kasir pasti ketahuan bahwa orang itu sudah beli atau tidaknya,” katanya kepada wartawan. Selasa (15/3/2022).
Meski demikian, siasat konsumen curang tak terbendung dengan ketentuan yang diberlakukan pihak Toserba Yogya Banjar itu.
Dari pantauan FOKUSJabar terlihat konsumen yang datang membeli lebih dari dua liter dengan cara membeli di selang waktu yang berbeda.
Kemudian pembeli yang sama datang kembali untuk membeli lagi minyak goreng kemasan dengan harga Rp.14.000 itu.
Salah seorang Konsumen, Euis mengaku dirinya melakukan hal itu lantaran memiliki kebutuhan minyak goreng yang lebih dari batas ketentuan.
“Iya lumayan capek juga dapet 3 kemasan (6 liter), Minyak ini buat saya menggoreng dagangan,” katanya seraya merapikan belanjaan di halaman depan Toserba Yogya Banjar.
BACA JUGA: Kongkalikong Herman Sutrisno dan Rahmat Wardi Dalam Kasus Korupsi Kota Banjar
Dia mengaku setiap kali masak produksi dagangannya itu selalu habis 4 liter, jadi supaya biaya produksinya lebih rendah maka hal ini dilakukan.
“Lumayan beda berapa ribu juga untuk pedagang mah,” kata dia.
Disinggung bagaimana nasib masyarakat yang tidak kebagian minyak goreng dengan harga murah itu dirinya tak banyak merespon atau pedulikan hal itu.
“Iya iya, yang lain mah buat masak makan saja, saya buat usaha,” kata dia
(Budiana Martin/Anthika Asmara)