Selasa 10 Desember 2024

Wacana 3 Periode Ketua KONI Jabar Dapat Penolakan

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wacana 3 periode kepemimpinan yang muncul saat pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Jabar 2021, mendapat tanggapan beragam. Salah satunya penolakan terhadap wacana 3 periode kepemimpinan di KONI Jabar.

Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Wushu Indonesia (WI) Jawa Barat, Edwin Senjaya mengatakan, tidak boleh ada kultus individu dalam kepengurusan KONI Jabar meski yang bersangkutan dinilai berprestasi. Alasannya, ketaatan terhadap aturan main yang tercantum dalam AD/ART KONI.

Keinginan beberapa cabang olahraga yang mencalonkan Ahmad Saefudin untuk periode ketiga sebagai Ketua Umum KONI Jabar, dinilai Edwin, tak sepantasnya dikeluarkan para stakeholders atau pemangku kepentingan dunia olahraga.

“Kita semua tahu, AD/ART KONI secara tegas menyebut jika Ketua Umum KONI (baik di pusat maupun daerah) hanya bisa menjabat untuk dua periode. Pa Ahmad sudah dua periode yaitu 2014-2018 dan 2018-2022, tentunya tidak boleh maju lagi. Usulan 3 periode ini harus ditolak,” kata Edwin kepada wartawan, Jumat (4/3/2022).

Penolakan 3 periode, lanjut Edwin, bukan berarti tidak menghargai prestasi yang sudah ditorehkan Ahmad Saefudin saat periode kepemimpinannya. Secara pribadi, Edwin memberikan apresiasi yang tinggi atas prestasi yang sudah diraih KONI Jabar dibawah kepemimpinan Ahmad Saefudin.

“Hubungan saya baik sama beliau. Tapi saat bicara aturan, saya harus menegaskan tidak boleh sampai ada preseden buruk di kemudian hari ketika KONI Jabar jadi pelanggar AD/ART,” kata Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandung ini.

BACA JUGA: Jelang Lawan Persiraja, Ini Kata Pelatih Persib

fokusjabar.id 3 periode KONI Jabar
Ketua KONI Kota Cimahi, Aris Permono. (FOTO: Istimewa)

Penolakan senada diungkapkan Ketua KONI Kota Cimahi, H. Aris Permono. Pencalonan Ahmad Saefudin untuk ketiga kalinya sebagai Ketua Umum KONI Jabar, dinilainya mencederai aturan.

“Boleh-boleh saja kalau pendukung Pa Ahmad akan mencalonkannya, tapi akan berhadapan dengan AD/ART yang melarangnya,” kata Aris.

Pencalonan Ahmad Saefudin untuk ketiga kalinya, kata Aris, ditakutkan menimbulkan kontroversi dan perpecahan di tubuh KONI Jabar. Gugat menggugat akan jadi keniscayaan sehingga akan kontraproduktif dengan upaya mempersiapkan kontingen dalam PON 2024 mendatang.

“Kecuali kalau dalam Munas KONI Pusat terjadi perubahan dalam AD/ART, yang memperkenankan seseorang menjabat untuk tiga periode. Tapi ini akan jadi proses panjang,” Aris menegaskan.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img