BANDUNG,FOKUSJabar.id: Mencetak hattrick juara umum PON menjadi target pengurus provinsi (Pengprov) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Jawa Barat. Hal tersebut terungkap pada pelaksanaan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) FORKI Jabar 2022 yang digelar di Aula KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Sabtu (12/2/2022).
Seperti diketahui, Jabar keluar sebagai juara umum cabang olahraga karate PON XX di Papua pada tahun 2021 lalu. Empat medali emas, dua perak dan tiga perunggu berhasil diraih karateka Jabar dari total 17 nomor yang dipertandingkan.
Sebelumnya pada PON XIX tahun 2016, juara umum cabang olahraga karate diraih Jabar. Saat itu, tim karate Jabar meraih lima medali emas, tiga perak, dan dua perunggu.
“Untuk itu, kita ingin meraih hattrick juara PON seperti halnya target KONI Jabar di PON XXI tahun 2024 di Sumut dan Aceh. Sehingga rakerprov menjadi momen yang penting untuk mempersiapkan semuanya,” kata Ketua Umum Pengprov FORKI Jabar, Gianto Hartono saat ditemui usai pelaksanaan Rakerprov FORKI Jabar 2022 yang digelar di Aula KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Sabtu (12/2/2022).
Selain menjadi amanah organisasi, lanjut dia, pelaksanaan rakerprov menjadi tahapan awal untuk mempersiapkan program pembinaan kedepan. Selin itu, menjadi bahan evaluasi program kerja dan kegiatan yang sudah dijalani dalam satu tahun sebelumnya.
“Bagaimana dari rakerprov melahirkan berbagai program kerja kedepan yang mendukung pada pencapaian target untuk mencetak hattrick juara PON. Mulai dari melihat potensi atlet di setiap kota/kabupaten dan perguruan hingga mendukung prestasi keolahragaan nasional melalui konsep DBON yang diusung pemerintah,” kata dia.
Sekretaris Umum Pengprov FORKI Jabar sekaligus Ketua Pelaksana Rakerprov, Andrian Tejakusuma mengatakan, beberapa program kerja berhasil dilahirkan pada pelaksanaan rakerprov kali ini. Mulai dari pembenahan keorganisasi hingga keprestasian.
“Dari sisi keorganisasian, kita lakukan pembenahan kepengurusan di setiap perguruan maupun pengcab FORKI kota/kabupaten sehingga kedepan tidak menimbulkan masalah atau bahkan perselisihan,” kata Andrian.
Terkait pembinaan atlet, kata dia, disepakati harus bermuara pada pencapaian prestasi di ajang PON. Sehingga target mencetak hattrick dengan menjadi juara umum pada PON XXI di Sumut dan Aceh bisa tercapai.
“Ini yang kita susun dan sepakati saat raker sehingga muncul kerangka kebijakan pembinaan atlet kedepan. Salah satunya dengan menyiapkan sirkuit karate Jabar yang akan digelar dalam tiga atau empat seri dalam setahun,” Andrian menuturkan.
Selain itu, lanjut Andrian, rakerprov tahun 2022 ini pun menetapkan atlet-atlet yang berhak tampil di ajang Porprov Jabar XIV cabang olahraga karate. Berdasarkan hasil babak kualifikasi, karateka kota dan kabupaten yang berhak tampil yakni 13 orang atlet di setiap kelas atau nomor yang dipertandingkan di Porprov Jabar XIV.
“Kalaupun ada pergantian, akan dilakukan pengesahan ulang dan dilakukan assesment ulang oleh tim,” kata dia.
BACA JUGA: Muhammad Farhan : Pers Cerdaskan Publik Hadapi COVID-19
Sementara Waki Ketua II Bidang Pembinaan dan Prestasi FORKI Jabar, Arif Hardiana mengatakan, tugas kepengurusan di penghujung masa bakti cukup berat. Pasalnya, harus mempersiapkan konsep pembinaan atlet untuk mempertahankan titel juara umum yang diraih dalam dua kali gelaran PON.
“Konsep pembinaan ini harus tertanam di jajaran kepengurusan kedepan sehingga pembinaan yang dilakukan bisa sesuai dengan visi misi KONI Jabar yang bertekad mencetak hattrick juara umum PON,” kata Arif.
Untuk itu, akselerasi pembinaan atlet karate di Jabar harus secepatnya dipersiapkan dan dilakukan. Pelaksanaan sirkuit karate Jabar diharapkan menjadi salah satu jawaban dalam mengakselerasi pembinaan dan melahirkan talenta-talenta karateka potensial Jabar.
“Dari PON XX kemarin, mungkin hanya dua peraih medali emas saja yang masih memungkinkan tampil dan mempertahankan gelar juaranya. Dari hasil evaluasi performa atlet karate Jabar di ajang kejurnas 2021, kami melihat masih kurang bersaing. Untuk itu, akselerasi pembinaan itu salah satu hal krusial dan kita harus secepatnya menggelar sebtralisasi bagi calon atlet peraih medali,” Arif menerangkan.
Terkait pelaksanaan Porprov Jabar XIV, Arif menilai jika gelaran multieven olahraga di Jabar itu bisa digelar sesuai jadwal yakni di bulan November 2022. Selain konstelasi politik serta kepentingan proses pembinaan, akan sangat tidak ideal jika Porprov Jabar XIV digelar di tahun 2023.
“Di tahun 2023, persiapan pesta demokrasi di Indonesia sudah dimulai. Pun demikian dengan babak kualifikasi PON XXI yang digelar di tahun 2023 atau setahun sebelum pelaksanaan. Porprov ini kan menjadi salah satu bahan kita untuk memantau atlet yang akan dipersiapkan untuk PON XXI termasuk di sirkuit,” kara Arif.
(Ageng)