BANJAR,FOKUSJabar.id: Perhatian orang tua dan keluarga sangat diperlukan demi mencegah prilaku seks pra-nikah pada remaja, terutama pengawasan pada penggunaan internet.
Hal itu disampaikan oleh Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Banjar, Ika Rika Rohantika, usai melakukan penyuluhan terhadap siswa di SMAN 1 Banjar, Kamis (10/2/2022).
“Sekarangkan seperti hubungan yang bebas itu bisa di picu dari mudahnya para remaja mengakses internet dan medsos,” kata Ika.
BACA JUGA: Trotoar Jalan Letjen Suwarto Rusak Parah
Ika mengatakan, lewat penyuluhan tersebut minimal anak memiliki gambaran bahwa apa yang dilihat indah di media sosial belum tentu benar di dunia nyata.
“Bahwa itu beresiko terhadap penyakit dan itu akan mempengaruhi ke masa depannya,” kata dia.
Dia menyebut, sekarang ini kenakalan remaja lebih beresiko karena kemudahan dalam mengakses internet termasuk bahaya seks.
“Sekarang yang lebih beresiko itu dari tayangan tayangan yang semestinya belum dilihat atau belum waktunya dilakukan yang ada di internet,” katanya.
“Dikamar sendiri tapi akses internet yang digunakan bebas,” Tambahnya.
Ika pun berharap orang tua lebih memperhatikan apa yang dilakukan oleh anak-anaknya. Dia meminta agar anak tidak mengunci kamarnya sendiri.
“Mungkin bisa dengan ketika ada wifi caranya dengan membuat aturan untuk tidak digunakan 24 jam supaya, jadi anak tepantau kapan mengakses internet, terus di hp sebaiknya orang tua dan anak ada komitmen juga ketika ho anak dikunci, intinya ada komitmen dari orang tua,” ujar Ika.
“Jadi dalam kegiatan penyuluhan ini juga kami menyampaikan tentang kenakalan remaja, LGBT, tentang penyakit menular, tentang pencegahan covid-19 dan sosialisasi tentang vaksin,” pungkasnya.
(Budiana Martin/Agung)