spot_img
Monday 29 April 2024
spot_img
More

    Perbasasi Jabar 2022-2026 Bertekad Akhiri 18 Tahun Puasa Medali Emas PON

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Meraih medali emas pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) menjadi target utama kepengurusan provinsi Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) Jawa Barat masa bakti 2022-2026. Kepengurusan Perbasasi Jabar 2022-2026 dibawah kepemimpinan Achmad Nugraha Juanda ini dilantik secara resmi oleh Ketua Umum PB Perbasasi, Andika M.Y Monoarfa di Aula KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (3/2/2022).

    Ketua Umum Pengprov Perbasasi Jabar, Achmad Nugraha Juanda mengatakan, tim sofbol putra dan putri serta bisbol Jabar sudah berpuasa gelar juara PON dalam empat kali perhelatan multieven olahraga nasional. Terakhir kali sofbol/bisbol Jabar meraih medali emas di ajang PON yakni pada edisi ke-17 di Palembang, Sumatera Selatan, pada tahun 2004.

    “Jadi sudah 18 tahun kita ‘puasa’ medali emas PON. Ada apa ini dengan Jabar? Ini yang harus kita pikirkan bersama,” kata Juanda usai acara pelantikan, Kamis (3/2/2022).

    Berkaca dari hasil raihan tim sofbol maupun bisbol Jabar di PON XX tahun 2021 lalu, Juanda menilai jika inti permasalahan dari hal manajerial dan kepengurusan. Pasalnya, dari sisi atlet maupun pelatih, Jabar terbilang cukup unggul.

    “Di komposisi tim nasional saat ini, pemain maupun pelatih asal Jabar itu mendominasi. Karena itu, kepengurusan Perbasasi Jabar saat ini memiliki beban yang lebih dibanding kepengurusan cabang olahraga lain di Jabar. Yakni mengakhiri ‘puasa’ medali emas di PON,” Juanda menegaskan.

    Juanda mengatakan, meraih medali emas saat PON XXI digelar di Aceh dan Sumut pada tahun 2024 pun menjadi target utama kepengurusan Perbasasi Jabar 2022-2026. Beberapa upaya untuk mencapai target utama tersebut, diakui Juanda, sudah dipersiapkan.

    “Kita melihat, salah satu penyebab dari kegagalan meraih medali emas di empat gelaran PON terakhir itu diantaranya kita kekurangan data statistik. Selain dari pengelolaan manajemen tim,” kata dia.

    fokusjabar.id perbasasi jabar
    Pelantikan Pengprov Perbasasi Jabar 2022-2026. (FOTO: Ageng)

    Salah satu langkah yang disiapkan yakni dengan pelaksanaan kompetisi yang rutin digelar di setiap kelompok usia. Sehingga potensi-potensi atlet sofbol maupun bisbol Jabar bisa terpantau dengan baik, termasuk statistik permainan dari setiap atlet.

    “Kompetisi yang akan kita gelar itu diluar dari Porprov atau kompetisi yang sudah biasa digelar di Jabar. Dari kompetisi-kompetisi ini, kita bisa buat statistik dari setiap atlet sebagai data bagi kita karena selama ini kompetisi yang diklaksanakan hanya gugur kewajiban saja tanpa ada tujuan yang jelas,” Juanda menuturkan.

    BACA JUGA: PNKN hingga Purnawirawan Jenderal TNI Gugat UU IKN ke MK

    Ketua Umum PB Perbasasi, Andika M.Y Monoarfa mengatakan jika Jabar merupakan provinsi penyumbang atlet maupun pelatih terbanyak di timnas. Pihaknya pun memberi perhatian ekstra bagi Jabar yang sudah menjadi tolok ukur bagi pembinaan sofbol dan bisbol di Indonesia.

    “Dari starting nine timnas saat ini, hampir setengahnya dari Jabar. Termasuk di kursi pelatih. Jabar ini sudah menjadi salah satu tolok ukur pembinaan sofbol bisbol di Indonesia, tidak hanya senior tapi juga di level junior. Kalau ditanya kenapa dari empat kali PON gagal meraih medali emas, banyak faktornya dan kepengurusan saat ini pasti sudah mengetahuinya,” kata Andika.

    Sementara Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin mengatakan, sebagai provinsi terbesar, Jabar dituntut untuk selalu menjadi yang terbaik. Selain memiliki sumber daya manusia (SDM) yang terbesar, Jabar juga memiliki potensi besar lainnya seperti jumlah pergurua tinggi hingga ketersediaan sarana prasarana.

    “Itu harus menjadi motivasi bagi kita semua untuk mewujudkan Jabar Juara. Termasuk di kepengurusan Perbasasi Jabar yang baru dilantik dan dikukuhkan,” kata Ahmad.

    Ahmad berpesan, menjadi pengurus sebuah cabang olahraga harus didasari pada kecintaan dan pengabdian. Tidak kepada berapa benyak atau berapa besar yang bisa kita hasilkan dari menjadi pengurus cabang olahraga, apalagi menjadikannya sebagai mata pencaharian.

    “Apapun juga jika kembali kepada niat untuk menjadi besar, maka yakin jika kita bisa menjadi besar. Makanya saya mengingatkan bagi pengurus Perbasaai Jabar yang baru dilantik ini harus jadi besar, menang di setiap pertandingan. Berbuat sebaik mungkin bagi kebesaran Perbasasi Jabar,” Ahmad berpesan.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img