BANJAR,FOKUSJabar.id: Dua orang pelajar asal Kota Banjar dikeroyok warga di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (23/1/2022) lalu. Keduanya diduga warga sebagai anggota geng motor.
Atas kejadian tersebut, siswa di salah satu sekolah menengah pertama di Banjar ini mengalami trauma yang cukup serius.
Diceritakan ibu korban, Enung, kondisi anaknya sekarang menjadi tertutup. Tak seperti biasanya.
Apalagi jika ada yang membahas terkait kejadian yang dialaminya, anaknya pasti menghindar dan menutup telinganya.
“Kejadiannya sudah seminggu yang lalu, tapi sekarang kondisi anak saya masih trauma,” kata Enung saat ditemui dikediamannya, Sabtu (29/1/2022).
Enung mengatakan, kejadian yang menimpa anaknya pun membuatnya syok. Pasalnya, saat kejadian, dirinya tidak mengetahui anaknya pergi ke Tasikmalaya.
BACA JUGA: Polres Pangandaran Akan Segera Dibentuk
Menurut keterangan anaknya, dia menceritakan jika dia awalnya bermain bersama teman-temannya ke Ciamis sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat beranjak pulang, para pelajar ini bersepakat untuk mengambil jalur ke Manonjaya melewati Tasikmalaya terlebih dulu.
“Wajar anak-anak suka main, cuma waktu di jalan dia diintai oleh seseorang yang mencurigakan. Anak saya ketakutan dan saat sampai di daerah Pancasila, diberhentikan kemudian dikeroyok,” Enung menjelaskan.
Enung mengatakan, anaknya dikeroyok warga dari pukul 23.00 sampai pukul 01.00 WIB dini hari. Korban bersama rekannya dipukuli karena diduga anggota geng motor yang selalu meresahkan warga.
Namun dia memastikan jika anak dan rekan-rekannya bukan anggota geng atau komunitas motor.
“Dede (panggilannya anaknya) ini orangnya ga pernah ikut-ikutan hal seperti itu. Dia hanya ikut grup olahraga basket, itupun saya mengetahui betul sama pelatihnya,” kata dia.
Pihaknya menegaskan, anaknya hanya menjadi korban salah sasaran saja. Kejadian ini pun, kata Enung, telah dilaporkan ke pihak kepolisian Polres Tasikmalaya.
“Tapi belum ada perkembangan apapun dari pihak kepolisian disana, kendaraan anak saya juga masih disana,” kata dia.
Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun FOKUSJabar, Kapolres Tasikmalaya, AKBP Aszhari Kurniawan membenarkan terkait kejadian tersebut.
Saat itu, pihak kepolisian langsung melakukan pengamanan situasi menjaga hal-hal yang tak diinginkan lebih parah kepada dua pelajar asal Banjar ini.
Selain itu Polres Kota Tasikmalaya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bisa mengatasi hal-hal seperti ini dengan cara tak melanggar hukum.
(Budiana Martin/Ageng)