BANDUNG,FOKUSJabar.id: Terhitung Rabu (19/2/2022), harga minyak goreng di tingkat toko ritel Kota Bandung dibanderol Rp14 ribu per liter untuk semua merk di semua kemasan. Akibatnya, beberapa toko ritel di Kota Bandung kehabisan stok minyak goreng.
Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah menghimbau masyarakat untuk tidak panic buying. Pasalnya, program minyak goreng murah yang dikeluarkan Pemerintah Pusat akan berlangsung selama enam bulan kedepan.
“Sebetulnya kami sudah mengimbau masyarakat dan membatasi penjualannya yaitu maksimal satu orang dua liter. Hanya mungkin ada kekhawatiran dari warga Kota Bandung, mumpung minyak murah beli banyak atau nyetok banyak. Jadi ada semacam panic buying di masyarakat. Jadi kami imbau, beli seusai kebutuhan saja karena ini programnya bakal berjalan berjalan selama enam bulan,” kata Elly, Selasa (25/1/2022).
Menurutnya, sebanyak 250 juta liter minyak goreng akan disalurkan ke tiap daerah di seluruh Indonesia pada tiap bulanya. Sehingga, kata dia, dengan adanya stok tersebut masyarakat tidak perlu melakukan panic buying.
“Di setiap ritel dan minimarket akan tetap menjual minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per-liter, dia menambahkan.
BACA JUGA: BOR di Kota Bandung Meningkat, Ini Respon Kadinkes
Selain itu, kata Elly, stok minyak goreng pada saat harga minyak goreng masih mencukupi. Pemerintah Pusat telah menganggarkan sebesar Rp7,6 trilyun untuk pengganti subsidi kepada pabrik minyak goreng.
“Jadi Pemerintah Pusat itu sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp7,6 trilyun melalui Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit yang nantinya digunakan untuk membiayai minyak goreng yang harganya Rp14 ribu. Jadi disubsidi ke pabrikan-pabrikan. Jadi pabrik tidak akan rugi karena sudah di subsidi pemerintah,” kata dia.
(Yusuf Mugni/Ageng)