BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kasus penderita demam berdarah dengue (DBD) mengalami peningkatan pada Desember 2021 dan Januari 2022. Masyarakat diminta waspada dan berperilaku sehat serta bersih di rumah dan lingkungan.
Sub koordinator pencegahan dan pengendalian penyakit menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Ira Dewijani mengatakan, kasus DBD pada 2021 mencapai 3.743 kasus dengan jumlah penderita yang meninggal sebanyak 13 orang.
Pada November 2021 kasus DBD mencapai 475 dengan empat orang di antaranya meninggal dunia.
Sedangkan pada November 2021, kata dia, kasus DBD di Kota Bandung mencapai 695 kasus dengan penderita yang meninggal sebanyak dua orang. Kemudian Januari 2022 masih dalam tahap pendataan.
“Data dari Puskesmas dan rumah sakit, beberapa bulan terakhir ini terjadi kenaikan kasus DBD dibanding awal 2021. Kita memantau terus Desember dan Januari meningkat dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Ira di Kota Bandung Jabar, Senin (24/1/2022).
Terjadinya peningkatan kasus DBD, kata dia, karena dua faktor, yakni virus dan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk Aedes Aegypti senang berada di genangan air yang bersih di tempat penyimpanan air, pot bunga dan talang air.
Ira mengungkapkan, Kota Bandung yang berstatus endemis DBD membuat kasus akan tetap ada.
BACA JUGA: Kasus DBD Ancam Warga Kota Banjar
Namun upaya pengendalian dan pencegahan harus dilakukan agar tidak banyak warga yang terserang DBD melalui hidup sehat, 3M dan salah satu opsi lainnya fogging.
“Fogging salah satu pelengkap. Namun harus dilakukan sesuai indikasi menemukan kasus dan jentik (perindukan),” kata Ira.
Lebih lanjut Ira menambahkan, yang lebih penting dilakukan yaitu memberantas sarang nyamuk melalui 3M yakni menguras penampungan air, mengubur barang bekas, dan menutup tempat penampungan air.
“Kalau ternyata tidak bisa dikuras, seperti bak penampungan, sebaiknya dikasih abate. Mengobati yang sakit dan menjaga kebersihan lingkungan,” kata dia.
(Yusuf Mugni/LIN)