BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepala Seksi Umum Polrestabes Bandung, Kompol Rahayu, menyayangkan minimnya keberadaan CCTV yang di beberapa titik rawan kejahatan di Kota Bandung.
Pernyataan Rahayu tersebut merupakan respon terhadap kembali maraknya aksi pembegalan di Kota Bandung.
Dia juga menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki kesadaran untuk membantu melaporkan kepada pihak kepolisian.
BACA JUGA: Diskominfo Bakal Beri Rp5 Juta Untuk Yang Melaporkan Aksi Vandalisme di Bandung
“Keberadaan CCTV ini pada malam hari minim sekali. Lalu saksi dan masyarakat juga masih enggan untuk menjadi saksi apabila dia melihat (tindak kejahatan). Jadi belum ada kesadaran untuk membantu mengungkap kasus,” kata Rahayu di Taman Alun-alun Kota Bandung Jabar Selasa (18/1/2022).
Rahayu mengatakan, saat ini modal utama untuk mengungkap kasus kejahatan dimalam hari hanya mengandalkan fasilitas publik seperti Penerangan Jalan Umum (PJU) dan CCTV.
“Modal kita sekarang hanya PJU dan CCTV. Tetapi CCTV juga harus dalam kondisi bagus dan posisinya juga bagus itu kita bisa lihat. Karena kita sebenarnya sudah mapping untuk kejahatan dijalan. Jadi kita samakan apakah motifnya modus dan kita akan berasumsi kesana. Namun untuk saat ini yang baru kita andalkan adalah CCTV saja dan PJU saja,” kata Kepala Seksi Umum Polrestabes Bandung itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung Yayan A Briliana mengatakan, saat ini CCTV yang sudah terpasang di beberapa titik jalan dan fasilitas publik hanya 700 unit. Namun, kata dia, jumlah tersebut masih sangat minim untuk mengawasi aksi kejahatan.
“Jumlah CCTV di Bandung ini hampir 700 unit. Untuk tahun ini Insya Allah saya akan menggandeng beberapa perusahaan seperti Bali Tower dan lain-lain untuk pengadaan CCTV dan wifi gratis. Dan ini ini kami akan minta agar sebagian keuntungan bisa dialokasikan untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat kota Bandung,” kata Yayan.
(Yusuf Mugni/Agung)