Selasa 10 Desember 2024

Lampaui Target Penerimaan Pajak, Ini Strategi Samsat Kuningan

KUNINGAN,FOKUSJabar.id: Menutup tahun 2021, Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah (P3D) Wilayah Kuningan atau (Samsat) Kabupaten Kuningan sukses catatkan realisasi penerimaan pajak daerah sektor kendaraan hingga Rp164,468 milyar atau 103,3 persen.

“Ini angka kumulatif penerimaan sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Baliknama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang dicapai melebihi target dari Samsat Kuningan,” kata Kepala PPD Wilayah Kuningan, Ade Sukalsah, Minggu (31/12/2021).

Adapun pajak PKB yang bisa dicapai Samsat Kuningan, yakni Rp108.157.351.900 atau 103,31 persen, kemudian BBNKB mencapai Rp.56.311.326.300 atau 101,12 persen. Sehingga, kata Ade, angka kumulatifnya sebesar Rp.164.468.678.200.

BACA JUGA: PPKM, Samsat Subang Minta Wajib Pajak Manfaatkan e-Samsat

“Intinya kita selalu bersinergi dengan Polri, Denpom dan Dishub. Kita intens melakukan kegiatan operasi tertib kendaraan bermotor yang dipadu edukasi pajak hingga operasi patuh protokol kesehatan. Saya pikir itu strategi untuk mengoptimalkan pendapataan di saat pandemi,” kata Ade Sukalsah.

Samsat
(foto IST)

Ade mengatakan bahwa operasi gabungan yang digelar di Kabupaten Kuningan menjadi yang terbanyak dan paling sering dilakukan dibandingkan wilayah lain, yakni 12 hari kerja.

Hal ini dilakukan untuk mengembalikan ketaatan wajib pajak guna menyokong penerimaan PKB secara murni, terlebih penerimaan pajak dari pendaftaran kendaraan baru (BBN 1) belum bida diandalkan di Kuningan selama pandemi ini.

“Operasi gabungan di Kuningan kita gelar empat kali (12 hari kerja). Itulah yang membedakan dengan Samsat di wilayah lain. Kita mendorong kembali ketaatan pajak dan penerimaan PKB murni,” kata dia.

Tidak hanya itu, upaya intensifikasi lain, seperti penagihan door to door kepada 30 ribu penunggak kendaraan dengan menerapkan SOP ketat, diantaranya mensyaratkan pencairan tunggakan minimal 20 persen pun dilakukan.

“Jadi kita rekrut petugas penelusur (penagih) pajak dengan syarat pencairan sebesar 20 persen. Misalnya ditagih sebanyak 100 penunggak, maka target mininal 20 penunggak harus membayar,” kata Ade.

Upaya lainnya yang dijagokan Samsat Kuningan, yakni sosialisasi intens hingga ke tingkat RW. Sebanyak 252 RW telah dikunjungi door to door oleh petugas Samsat.

Sosialisasi lain pun dilakukan berupa penyebaran baliho sosialisasi Program Triple Untung Plus yang berhasil dipasang di 32 kecamatan se-Kabupaten Kuningan.

“Dalam sosialisasi kita coba semua cara dan semua media publikasi, bahkan sosialisasi kesamsatan kita coba di ranah digital, seperti melalui iklan layanan masyarakat push notification dengan target audience sebanyak 50 ribu wajib pajak di Kuningandan. Ini yang membedakan dengan samsat lain dan Alhamdulillah feedback-nya sangat terasa, sehingga nampak ada peningkatan kunjungan ke samsat dan pendapatan pajak menjadi lebih optimal,” kata dia.

Lebh lanjut Ade mengatakan bahwa kinerja Samsat Kuningan menjadi sesuai harapan menyusul pengelolaan manajemen belanja atau pelaksanaan DPA lebih terarah dan akuntabel.

Sehingga penyerapan anggaran belanja sangat optimal mencapai 97,39 persen, atau yang tertinggi se-Bapenda di Jabar.

“Kami merasa dengan dukungan anggaran tersebut tugas pokok dapat ditunaikan dengan baik dan raihan pendapatan bisa dicapai optimal,” kata Ade.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img