Kamis 12 Desember 2024

Menteri BUMN Dorong 10 Persen Direksi Muda di 2023

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dorong kepemimpinan direksi-direksi muda berusia di bawah 40 tahun di kementerian yang dipimpinnya, Menteri BUMN Erick Thohir memuji alumni Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dia menyebut nama alumni ITB Arya Sinulingga (Staf Khusus III Menteri BUMN), Begitupun Dirut Pertamina yang diisi alum ITB, Dirut Telkom dari ITB, hingga Dirut Bio Farma juga dari ITB.

Pihaknya terus berupaya mendorong kepemimpinan direksi muda di bawah 40 tahun di Kementrian BUMN bisa mencapai lima persen 2021 dan 10 persen tahun 2023.

“Kami dorong kepemimpinan direksi muda karena disrupsi digital. Untuk mengantisipasi disrupsi digital,” kata Erick saat membuka Rakernas Ikatan Alumni (IA) ITB secara daring, Sabtu (18/12/2021).

BUMN
Dorong direksi usia di bawah 40 tahun Menteri BUMN Puji Lulusan ITB (Foto IST)

Erick pun menjamin kementrian yang dipimpinnya akan terus meningkatkan kerja sama riset dengan ITB

“Ini yang akan terus kita tingkatkan. Telkom sudah bekerjasama dan tentu semakin banyak BUMN yang bisa dikolaborasikan,” kata dia.

Selama ini, kata dia, hubungan antara alumni ITB dengan Kementrian BUMN sangat kuat dan terbukti banyak alumni ITB menempati posisi strategis di BUMN.

BACA JUGA: Pegawai BUMN Bisa Dapat Subsidi Gaji Rp 1 Juta

Menteri BUMN dihadapan IA ITB mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi disrupsi yang luar biasa.

“This is biggest challenge of human kind yang kita rasakan hari ini, dimana kita mendapat tiga tekanan, tidak hanya tekanan globalisasi. Pasar global yang memang saat ini terus menerus harus dibuka,” kata dia.

“Namun, harus dilihat konteksnya, jika ini dibuka untuk kepentingan bersama, itu hal lumrah. Yang harus dijaga kalau ini ditunggangi,” kata dia menambahkan.

Menteri BUMN menceritakan bagaimana Indonesia mengalami tekanan untuk menandatangani suplay chain yang sangat tidak menguntungkan bagi Indonesia. Negara-negara besar, termasuk Singapura didalamnya, duduk bersama dan menekan Indonesia juga Kongo.

Dia juga mengakui setelah COVID ini terjadi distruksi terhadap suplay chains. Dia mencontohkan ada bahan pupuk yang masih impor, dan jika harga naik maka akan memengaruhi suplay chain karena berdampak pada pangan.

“Nah Equilibrium ini yang sedang kita hadapi, karena itu penting sekali kita bersama-sama mengerti situasi ini dan memastikan bahwa market kita, sumber daya alam kita jangan dipergunakan untuk pertumbuhan negara lain,” kata dia.

Belum lagi soal Sub Digital akan berdampak pada hilangnya lapangan pekerjaan dan kesempatan usaha.

“Karena itu saya bicara dengan banyak rektor di Indonesia, sudah waktunya kita punya roadmap ketenagakerjaan, karena penting sekali kita memetakan bagaimana kebutuhan tenaga kerja ke depan. Kita perlu link and match dengan Universitas.

Erick juga mengingatkan soal carbon tax dan green energy. Negara-negara Eropa akan melihat itu karena dijadikan basis dalam menerima komoditas di Indonesia.

“Lihat saja bagaimana negara Eropa menekan kita soal sawit. Karena itu perlu dilakukan bagaimana hilirisasi industri yang menggunakan sawit,” kata Erick.

Sementara itu, Ketua IA ITB Gembong Primadjaja merasa terhormat dengan ‘panggilan’ Menteri BUMN terkait rencana peningkatan kerja sama.

“Tentunya kita merasa terhormat bisa ikut bersinergi dengan Kementerian BUMN,” kata Gembong.

Hal tersebut, kata dia, sebuah kesempatan luar biasa bagi alumni ITB yang berada di luar lingkaran BUMN namun berkesempatan diajak bekerjasama oleh Menteri BUMN untuk membangun bangsa.

Untuk diketahui, Rakrenas IA ITB di Sabuga ITB diwarnai penyerahan ambulan dari Bank Rakyat Indonesia sebagai aksi sosial responsibility kepada IA ITB. Ambulan diharapkan bisa digunakan IA ITB untuk membantu pemerintah menangani pandemi COVID-19 dan saat terjadi bencana.

Simbolis kunci ambulan diserahkan Branch Manager BRI Rudi Trilaksono kepada Ketua IA ITB Gembong Primadjaja didampingi Ketua Badan Penanggulangan Bencana IA ITB Adamsyah Wahab.

“Pemberian ambulan ini merupakan bukti nyata komitmen BRI ikut serta dalam penanganan persoalan sosial atau bencana. Terlebih pandemi masih melanda tanah air,” kata Rudi.

Selain itu turut dilakukan penandatanganan penyediaan Kartu Anggota IA ITB. Penandatanganan MoU tersebut merupakan sinergi antara IA ITB dan BRI. Kartu berlogo BRI tersebut, selain sebagai bukti keanggotaan, juga bisa digunakan untuk melakukan transaksi.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img