BANJAR,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Banjar membantah adanya anggapan yang menilai tidak seriusnya dalam mengembangkan obyek wisata di Kota Banjar, Jawa Barat.
Pasalnya, selama ini pemerintah terus berupaya agar dapat memajukan obyek wisata yang ada di wilayah Kota Banjar ini.
Namun, perencanaan dalam upaya tersebut memang belum bisa diwujudkan karena kondisi pandemi yang menyebabkan tidak adanya anggaran dalam pengembangan wisata itu.
BACA JUGA: Pemkot Banjar Dinilai Kurang Serius dalam Pengembangan Wisata
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Banjar Dedi Suardi mengaku, sangat memperhatikan perkembangan obyek wisata yang tersebar di empat kecamatan.
“Sebenernya pemerintah khusunya kami leading sektor yang menangani pariwisata sangat peduli banget dengan yang direncanakan di tahun yang akan datang ataupun tahun-tahun kemarin,” kata dia pada wartawan, Selasa (9/10/2021).
Dia mengatakan, khusunya bidang Pariwisata telah mengagendakan, merencanakan kegiatan yang bisa membangkitkan obyek wisata di Banjar.
“Baik dalam segi perekonomian di wilayah sekitar kemudian adanya wisata wisata religi kemudian adanya event-event ke pariwisataan itu semuanya sudah kami rencanakan,” katanya.
Tapi lanjut Dedi mengatakan, sehubungan dengan masa pandemi yang sudah berlangsung selama dua Tahun, maka untuk semua kegiatan itu ditunda dulu.
“Karena untuk menjalankan itu semua kami memiliki keterbatasan anggaran yang disebabkan oleh pandemi covid-19,” kata dia.
Dedi mengatakan pihaknya akan menunda agenda dan rencana itu untuk tahun 2023 jika kondisi pandemi kembali normal.
“Untuk Tahun 2022 juga kami pastikan masih mengalami keterbatasan, dan kami di tahun depan hanya hisa melakukan pembinaan-pembinaan saja,” kata dia.
Selain itu Dedi mengatakan, pemerintah juga ingin mengagendakan dalam pengembangan setiap Desa/Kelurahan yang memiliki potensi wisata.
BACA JUGA: Wagub Jawa Barat Tanam 5.000 Bibit Pohon di Kawasan Puncak Bogor
“Dan agenda itu tentunya pada Desa yang memiliki indikator-indikator yang memungkinkan dapat mendorong dan mengembangkan potensi wisatanya,” kata dia.
Kota Banjar sendiri memiliki Obyek wisata Situ Leutik, dan itu nantinya akan dikembangkan agar dapat memagnet wisatawan untuk berdatangan.
“Tapi itukan perlu perlu didukung dengan anggaran yang mampu memfasilitasi itu semua, dan itu sudah kami agendakan hanya saja mungkin karena kondisinya masih seperti ini maka akan di lakukan nanti ketika kondisi sudah normal,” kata Dedi.
“Nanti kami akan menambah fasilitas seperti outbond, permainan air, lahan untuj perkemagan pokonya yang dapat menjadi daya tarik wisatawan datang,” katanya menambahkan
Pemerintah Kota Banjar juga akan mendorong obyek wisata yang dikelola oleh OPD lain dan pihak Swasta.
“Karena obyek wisata itu perlu kebersamaan dalam menghadirkan ide yang dapat menarik perhatian wisatawan berkunjung dan semoga ini semua bisa terlaksana saat kondiai sudah kembali normal,” kata dia.
Sebelumnya diberikatakan, Staf Ahli DPR RI, Undang Sudrajat menilai bahwa Pemerintah Kota Banjar dianggap kurang serius dalam mengembangkan obyek wisata yang ada di Kota Banjar, Jawa Barat.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)