BANDUNG,FOKUSJabar.id: PTPN VIII berkomitmen memberikan kontribusi untuk negaran dan masyarakat dengan meningkatkan kinerja dan optimalisasi pendapatan dengan strategi EBITE (Earning Before Interest, Tax, Depresiation and Amortisatio).
Direktur PTPN VIII Mohammad Yudayat mengatakan, EBITE merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui kinerja korporasi, khususnya hasil aktivitas bersih di luarpengaruh aktivitas non cash dan pengaruh pajak serta bunga pinjaman.
“Ini strategi untuk optimalisasi pendapatan dalam pengelolaan bisnis, PTPN VIII dibawah arahan Holding Perkebunan PTPN III (Persero). Secaraumum EBITDA dapat dihitung dengan menambahkan laba bersih dengan beban amortisasi/depresiasi, beban pajak, beban bunga, serta mengurangkan pendapatan bunga periode berjalan,” kataanya dalam rilis yang diterima, Selasa (26/10/2021).
BACA JUGA: PT Jasa Sarana Gandeng IIF dan MMI Akselrasi Pembangunan Jabar
Namun kendati demikian hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhanevaluasi. Untuk melihat hasil aktivitas utama korporasi, dapat dilakukan modifikasi perhitungan yang diantaranya dengan mengeluarkan (mengurangkan) pendapatan lain-lain yang berasal dari aktivitas non komoditi utama dan disposal asset.
Adapun hasil aktivitas korporasi PTPN VIII menurut Yudayat, dipengaruhi pencadangan beban imbalan kerja sesuai PSAK 24 yang juga merupakan aktivitas non cash, sehingga dalam analisisnya menjadi catatan untuk perhatian lebih lanjut.
“Dalam hal ini juga dapat dilakukan justifikasi diantaranya dengan mengkoreksi accrue beban imbalan kerja dalam perhitungan EBITDA dengan realisasi pembayarannya,” kata dia.
Prinsip model operasi PTPN Holding yang semua Strategic Holding, berubah menjadi Operating Holding, dimana PTPN VIII sebagai anak perusahaan diposisikan sebagai unit produksi, serta pengambilan keputusan strategis, keuangan, penjualan & pemasaran dilaksanakan oleh Holding Perkebunan Nusantara.
Yudayat menegaskan, seluruh transformasi harus berorientasi pada action untuk mendorong perubahan dengan berkomunikasi aktif, terbuka dan transparan.
“ Key Success Factors dalam transformasi adalah komitmen yang kuat untuk melakukan perubahan, memiliki tujuan bersama yang objektif dan jelas dengan KPI yang terukur sehingga memudahkan monitoring progress, memfokuskan tenaga dan pikiran untuk mencari solusi dengan belajar dari masa lalu dan berani mencoba hal baru,” kata dia.
Yudayat menambahkan, kesuksesan transformasi PTPN VIII membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal, semoga upaya perbaikan kinerja dapat segera mendapat hasil yang optimal untuk PTPN VIII yang lebih baik dan dapat memenuhi seluruh kewajiban kepada seluruh Stakeholders.
BACA JUGA: PTPN VIII Berikan Bantuan Ke JQR Untuk Penanganan Covid-19
(Anthika Asmara)