BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengungkapkan kepemimpinan bukan sebuah kebanggaan, tetapi sebuah tugas yang menjadi sebuah tanggung jawab moral di hadapan organisasi, terutama di hadapan Allah SWT.
Hal itu Oded ungkapkan saat memberikan sambutan pada Pembukaan Konferensi XIII Cabang (Konfercab) GP Ansor Kota Bandung di Pondok Pesantren Nurul Iman, Kota Bandung Jabar Minggu (24/10/2021).
Oded berharap, melalui Konferensi Cabang, GP Ansor memiliki pemimpin yang mampu menghadirkan rumusan-rumusan program yang positif konstruktif.
BACA JUGA: Teras Cihampelas Akan di Reaktivasi Kembali
“Siapa pun penerusnya, hasil Konfercab ini bisa terus melanjutkan GP Ansor semakin jaya, kuat, solid, dan terutama semakin bisa berkolaborasi dengan regulasi Pemkot Bandung,” kata Oded.
Selain itu, Oded pun mengucapkan terima kasih kepada pengurus yang selesai menjalani kepengurusannya, terutama di bawah kepemimpinan luar biasa dari Aa Abdul Rozak (Ketua PC GP Ansor Kota Bandung).
“Terima kasih selama ini terus berkolaborasi dengan kami di Pemkot Bandung, terutama Kang Rozak yang sering berdiskusi dengan saya, baik datang secara langsung ke Pendopo atau melalui telepon. Bahkan tadi juga stafnya Kang Rozak, termasuk sahabat di luar GP Ansor diberikan hadiah, itu luar biasa,” kata dia.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Kota Bandung, Aa Abdul Rozak mengungkapkan, perjalanan panjang dan begitu banyaknya tantangan ketika menjabat. Namun dengan dukungan banyak pihak bisa sampai pada Konfercab saat ini.
“Berbicara tentang Ansor, perjalanan yang begitu panjang. Sejarah telah membuktikan, Ansor mengabdi untuk negeri ini. Dari proses kemerdekaan hingga mempertahankannya. Artinya kita adalah bagian elemen bangsa yang ikut mendirikan NKRI. Di Kota Bandung ini sempat dibekukan Ansornya, perjalanan awal begitu pahit. Jangankan membentuk Ranting, PAC juga sulit, dan Alhamdulillah terbentuk,” kata dia.
Sedangkan, Pimpinan Pusat Ansor Kota Bandung, KH Nurzaman mengingatkan jabatan ketua GP Ansor itu bukan sebuah cita-cita, karena berkhidmat itu bukan mendapatkan jabatan tujuannya.
“Berkhidmat di organisasi itu tanpa harus melihat apa posisinya. Jangan berebut posisi, apa pun posisinya mau Ketua, wakil, sekretaris, anggota, kalau niat kita berkhidmat ke GP Ansor insyaallah kita jadi santrinya KH Hasyim Asy’ari (Pendiri NU). KH Hasyim Asy’ari berjanji siapa pun orang yang mengurus NU, tentu di dalamnya ada GP Ansor, maka akan diakui menjadi santrinya. Siapa yang jadi santrinya akan didoakan beserta keturunannya khusnul khatimah,” katanya.
BACA JUGA: Stasiun Padalarang Kereta Cepat Tingkatkan Konektivitas Kota Bandung dan Cimahi
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)