Rabu 11 Desember 2024

“Kiamat Babi” Ancam Warga AS di Tengah Pandemi

AMERIKA SERIKAT,FOKUSJabar.id: Amerika Serikat (AS) terancam ‘kiamat babi’ lantaran minimnya pasokan dan inflasi akibat pandemi.

Hal ini terjadi akibat harga daging babi di negeri itu yang mengalami kenaikan tajam.

Undang-undang (UU) baru soal kesejahteraan hewan di negara itu juga disebut menjadi penyebabnya.

BACA JUGA: Soal Covid-19, Presiden Brasil Dituduh Lakukan Pembunuhan Massal

UU tersebut telah berlaku di negara bagian California. Wilayah itu merupakan pasar daging babi terbesar di AS.

Sejak 1 Januari, produk daging babi harus mematuhi standar khusus terkait induk si babi. Para induk babi masing-masing harus diberi ruangan memadai, setidaknya 24 kaki persegi dalam kandangnya.

Produsen sudah memperingatkan ini akan menambah biaya tambahan di seluruh rantai pasokan makanan. Yang pada akhirnya membuat warga California dan wilayah lain di AS memiliki hanya sedikit stok dan tentunya dengan harga lebih mahal.

“Beberapa percaya rantai pasokan daging babi sedang tertatih-tatih di tepi ancaman besar,” tulis CNN, Selasa (19/10/2021).

“‘Krisis Bacon Terbesar di California’ bisa berarti akhir dari Bacon yang membawa ‘Kiamat Daging Babi’ atau membuat sarapan pokok menghilang dari meja orang-orang California.”

Sejumlah ekonomi mengatakan, Harga daging babi bisa saja naiksekitar US$ 8 (sekitar Rp 112 ribu) untuk pembelian daging secara tahunan.

“Pada umumnya, akan ada dampak jangka panjang dari ini, apa pun yang terjadi,” kata Trey Malone, asisten profesor di Departemen Pertanian, Pangan, dan Ekonomi Sumber Daya Michigan State University.

“Ini adalah sesuatu yang menjadi perhatian seluruh industri pertanian,” kata dia, seperti dilansir CNBC.

Sebelumnya, induk babi yang hamil hanya ditempatkan dalam kandang berukuran 7 kali 2 kaki. Kandang ini dapat memberi ruang untuk induk babi itu makan, berdiri, duduk, dan berbaring.

Standar peternakan babi di Amerika Serikat. (web)

Namun babi tidak memiliki ruang untuk berjalan, bergerak bebas, bersosialisasi, dan berbalik. Ini dianggap kejam.

“Beberapa produsen daging babi tidak akan membiarkan induk babi berbalik,” kata Josh Balk, wakil presiden perlindungan hewan ternak untuk Masyarakat Manusiawi AS.

“Semuanya kembali ke titik itu dan terus terang, orang Amerika berpikir itu cara biadab untuk memperlakukan mereka,” kata dia.

BACA JUGA: Virus Flu Babi Berpotensi Pandemi

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img