BRASIL,FOKUSJabar.id: Presiden Brasil, Jair Messias Bolsonaro dituduh melakukan pembunuhan massal terhadap warganya yang dianggap tidak mampu menangani pandemi virus corona.
Hal itu terungkap lantaran laporan investigasi pemerintah yang bocor.
Penyelidikan Parlementer Pandemi Senat Brasil (CPI) menuduh Bolsonaro dan pejabat pemerintah lainnya membiarkan virus corona menyebar ke seluruh populasi.
BACA JUGA: Colin Powell Meninggal, di AS Dipuja di Irak Dikutuk!
Tindakan Bolsonaro ini disebut telah menewaskan lebih dari 600.000 orang. Akibatnya Brasil memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS).
Penyelidikan secara efektif menyalahkan kebijakan pemerintahan Bolsonaro atas lebih dari setengah dari kematian itu, dan meminta agar presiden dihukum dengan tuduhan pembunuhan.
“Pendekatan sembrono pemerintah terhadap pandemi membuat orang Brasil menghadapi risiko nyata infeksi massal,” bunyi salah satu kutipan, seperti dilansir CNN, Rabu (20/10/2021).
“Dengan perilaku ini, pemerintah federal, yang memiliki kewajiban hukum untuk bertindak, setuju dengan kematian warga Brasil,” tambahnya.
Draf laporan itu juga merekomendasikan tuntutan pidana terhadap 69 orang lainnya, termasuk tiga putra Bolsonaro dan sejumlah pejabat pemerintah saat ini dan sebelumnya.
Presiden Brasil itu juga dituduh melakukan setidaknya 11 kejahatan dalam laporan CPI, yakni hasutan untuk melakukan kejahatan, dan penipuan.
Dokumen akhir setebal 1.200 halaman itu diperkirakan akan dibahas secara resmi di Senat Brasil pada Rabu. Namun, bagian dari draf dokumen masih dapat diubah atau diperbarui sebelum presentasi formalnya.
Jika disetujui oleh Komisi Senat minggu depan, laporan tersebut akan dikirim ke Jaksa Agung Augusto Aras, yang kemudian memiliki waktu 30 hari untuk mengumumkan tindakan sesuai laporan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, kantor Presiden Brasil belum memberikan komentar mengenai hal ini.
BACA JUGA: Presiden Brasil Kembali Lepas Masker di Depan Umum
(Agung)