BANDUNG,FOKUSJabar.id: Mahasiswa UPI tercatat sebagai peserta pogram magang bersertifikat yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dalam bentuk magang dalam rangka meningkatkan pengalaman dan kompetensi kerja mahasiswa di dunia industri dan profesi nyata agar memiliki kesiapan dalam bekerja.
Mahasiswa UPI yang meraih prestasi sebagai peserta pogram magang bersertifikat sebanyak 166 orang yang tersebar pada 37 perusahaan dan lembaga di Indonesia. Secara rinci, mahasiswa melaksanakan kegiatan magang bersertifikat yaitu 1 orang di Assemblr Teknologi Indonesia, 2 orang di CV Learning Indonesia, 12 orang di Kampus Guru Cikal, 54 orang pada lembaga Perkumpulan Integrasi Kolaborasi dan Inovasi Pendidikan, 10 orang pada PT Aku Pintar Indonesia, dan 2 orang pada PT Berau Coal.
Lalu 2 orang pada PT Citi Asia Internasional, 3 orang pada PT Digital Inisiatif, 2 orang pada PT Ecart Webportal Indonesia, 2 orang pada PT Global Intra Talenta, 1 orang pada PT Lestari Asri Jaya, 5 orang PT Menara Indonesia, 2 orang pada PT Midi Utama Indonesia Tbk, 7 orang pada PT Mojadi Aplikasi Indonesia, dan 1 orang pada PT Pilihanmu Indonesia Jaya.
BACA JUGA: Di-Scam Prudential, Wanda Hamidah Ngamuk di Sosmed
Selanjutnya, 11 orang pada PT Stadikel Edukasi Teknologi, 2 orang pada PT Suitmedia Kreasi Indonesia, 2 orang pada PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, 1 orang pada PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, 1 orang pada PT Tirta Investam, 3 orang pada PT Tourindo Guide Indonesia Tbk, 1 orang pada PT Uni Tokopo Teknologi, 2 orang pada PT XL Axiata Tbk, 2 orang pada PT Zona Edukasi Nusantara, 1 orang PT. Bank CIMB Niaga Tbk, dan 1 orang pada PT. Global Tiket Network. Kemudian sebanyak 12 orang pada PT. Impactbyte Teknologi Edukasi, 2 orang pada PT. Indomarco Prismatama, 4 orang pada PT. Kalbe Farma Tbk, 3 orang pada PT. Lentera Bangsa Benderang, 1 orang pada PT. Mitra Adiperkasa Tbk, 1 orang pada PT. Nodeflux Teknologi Indonesia, 2 orang pada PT. Vidio Dot Com, 1 orang pada Terra Weather Pte. Ltd, 2 orang pada Yayasan Adipurna Inovasi Asia, 1 orang pada Yayasan Bintang Langit, 1 orang pada Yayasan Hasnur Centre, dan 3 orang pada Yayasan Sayap Ibu Cabang Banten
Merujuk pada panduan Program MBKM, program magang bersertifikat diharapkan mampu meningkatkan pengalaman dan kompetensi kerja di industri/dunia profesi nyata agar siap bekerja. Tujuan program magang yaitu program magang 1-2 semester, memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning).
Melalui program magang bersertifikat ini, UPI berharap mahasiswa mengenal tempat kerja serta lebih memahami dalam memasuki dunia kerja dan karirnya. Selain itu, melalui magang ini, dapat membangun koolaborasi antara UPI dengan dunia industri dalam bentuk tranfer pengetahuan serta mendorong adanya pembaharuan dalam bahan ajar dan pembelajaran dosen serta topik-topik riset di perguruan tinggi agar makin relevan.
“Program Magang diselenggarakan melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui kerja sama dengan mitra antara lain perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup),” kata Kepala Badan Bimbingan dan Konseling dan Pengembangan Karir (BKPK) UPI, Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd.
Yusi menambahkan, BKPK ditugaskan UPI sebagai tim kelompok kerja untuk mengkoordinasikan Program Magang sesuai dengan tugas, fungsi dan perannya dalam penyelenggaraan bidang bimbingan, konseling, testing, tracer study, employee study, hubungan alumni, dan pengembangan karir. BKPK bekerja keras dalam melakukan proses sosialisasi, monitoring terhadap rangkaian kegiatan seleksi, melakukan komunikasi yang terjalin diantara tim kelompok kerja program. Setelah hasil seleksi diterima, dilanjutkan koordinasi dengan pimpinan program studi.
“Selanjutnya Kemendikbudristek memfasilitasi komunikasi antara perusahaan dengan program studi terkait dengan pelaksanaan program. Manfaat program ini bagi mahasiswa untuk meningkatkan pengalaman juga menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa,” kata Yusi.
Program ini, lanjut dia, menjadi cara memberikan kesempatan dan peluang bagi mahasiswa agar cepat bekerja. Diluar pengakuan formal, para mahasiswa mendapatkan pengalaman yang berharga dalam situasi kerja.
Bagi BKPK, Yusi mengatakan, program ini memberikan manfaat dalam mendukung ketercapaian ikatan kinerja utama pada aspek mahasiswa bekerja 6 bulan setelah lulus. Sedangkan bagi dunia industri program ini menjadi referensi dalam penguatan tata kelola manajemen perusahaan.
“Adanya penguatan program magang dari sisi mahasiswa agar mahasiswa sebagai wahana untuk pembanguan diri mahasiswa. Bekerja di perusahaan bukan langsung menjadi seorang pimpinan dan bekerja dengan nyaman, akan tetapi magang ini untuk pembentukan mental dan life skill working,” Yusi menuturkan.
Saat ini mahasiswa berkutat dengan buku namun dalam pekerjaan sekarang berkaitan dengan berbagai aktivitas pekerjaan yang membantu mahasiswa untuk beradaptasi dalam bekerja. Sedangkan penguatan program dari sisi kelembagaan melalui dosen pembimbing akademik dengan mengenali passion, minat dan bakat mahasiswa serta memperkuat komunikasi dalam setiap pemilihan untuk penguatan kompetensi mahasiswa.
“Pada akhir program, harapannya ada uji kompetensi sebagai bukti pengalaman dan pengakuan dari perusahaan terkait dengan pengalaman selama bekerja dan karya inovatif yang sudah dirumuskan antara perusahaan dan mahasiswa sehingga memberiman dampak positif bagi keduanya,” kata dia.
(Ageng)