PAPUA,FOKUSJabar.id: Tim aeromodelling Jawa Barat menambah perbendaharaan medali emas pada gelaran PON XX/2021 Papua. Satu medali emas tambahan diperoleh dari nomor F2C Team Race atau balap beregu kendali tali, pada babak final yang digelar di venue Aeromodelling SP 5 Mimika, Papua, Jumat (8/10/2021).
Raihan medali emas dari nomor F2C Team Race sebenarnya bukan menjadi target tim Aeromodelling Jabar. Pasalnya, nomor tersebut merupakan nomor andalan Jatim.
Pada babak final, tim aeromodelling F2C Team Race Jabar menurunkan pilot Dhimas Ardiansyah dengan mekanik Jajang Nur Jaman berhadapan dengan tim Jatim serta Kaltim. Jatim diperkuat pasangan ayah anak, Benny Limanhadi (mekanik) dan Erick Limanhadi (pilot), sedangkan Kaltim diperkuat Sukariadi (mekanik) dan Suwardi (pilot).
Pada perlombaan F2C Team Race, setiap peserta diwajibkan melakukan putaran pesawat sebanyak 200 putaran dengan dua kali pitstop sehingga dihitung waktu tercepat. Perwakilan Jatim dengan pesawat andalannya, unggul jauh dari tim Jabar dan Kaltim.
Namun saat melakukan landing pertama, mekanik tim Jatim gagal menangkap pesawat dengan baik sehingga didisqualifikasi. Hal tersebut memberi peluang bagi Jabar dan Kaltim untuk meraih medali emas.
Akhirnya, Dhimas dan Jajang berhasil menyelesaikan 200 putaran dengan dua kali landing sempurna dalam waktu 8 menit 53,83 detik. Sedangkan tim Kaltim hanya mampu menyelesaikan 117 laps atau putaran.
BACA JUGA: Dipanggil Timnas Tiga Pemain Persib ini Bakal Absen di Seri Kedua Liga 1
Dengan hasil tersebut, Jabar memastikan medali emas dan Kaltim dengan raihan medali perak. Sedangkan Jatim harus puas dengan medali perunggu.
“Terus terang, ini sebenarnya di luar prediksi dan saya gak pernah menyangka bisa mendapatkan medali emas dari nomor F2C team Race karena memang Jatim cukup superior di nomor ini dengan pesawat yang memiliki kecepatan lebih baik. Alhamdulillah, mungkin ini rezeki bagi kita berdua yang diberikan Allah,” kata Jajang saat ditemui di venue Aeromodelling SP 5 Mimika, Papua, Jumat (8/10/2021).
Jajang yang sebelumnya meraih medali emas di nomor OHLG AMA putra mengaku grogi saat pasangan ayah-anak asal Jatim itu melakukan kesalahan dan didiskualifikasi. Namun lambat laun, dia bersama pasangannya pilot Dhimas mampu mengatasinya dan menyelesaikan lomba dengan baik.
“Kita bersyukur dengan medali emas dari nomro F2C Team Race ini, semoga ini bisa jadi penyemangat bagi atlet lain untuk mendulang medali emas di PON XX Papua. Medali emas ini kami persembahkan untuk tim Aeromodelling, keluarga, dan rekan-rekan KONI Jabar di Korwil Timika yang selalu memberi dukungan,” tambah Dhimas.
Ketua Pengprov Aeromodelling Jabar, Yuyus Bekoming mengatakan, hingga hari ini tim Aeromodelling Jabar sudah meraih dua medali emas, satu perak, dan satu perunggu. Dua medali emas dari nomor OHLG AMA dan F2C Team Race, lalu medali perak dari nomor Free Fligh F1H Terbuka atas nama Jajang Nur Jaman, serta medali perunggu dari nomor Free Fligh F1H Terbuka atas nama Dhimas Ardiansyah.
“Kalau untuk target, kita dibebankan tiga medali emas. Peluangnya salah satunya dari nomor F3R atas nama Rahmatulong dan Andri. Mudah-mudahan kita bisa mencapai target atau bahkan melampaui, kami mohon doa dan dukungannya dari warga Jabar,” kata Yuyus.
(Ageng)