BANDUNG,FOKUSJabar.id: Tidak sedikit orang yang belum mengetahui apa itu Rebo Wekasan bakal jatuh pada Rabu, 6 Oktober 2021.
Rebo Wekasan sendiri merupakan tradisi ritual yang dilaksanakan di hari Rabu terakhir di bulan Safar.
Tradisi Rabu Wekasan sudah berlangsung secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan lain-lain.
Melansir Pikiran Rakyat, bentuk ritual Rebo Wekasan yakni salat tolak bala atau lidaf’il balaa, berdoa dengan doa khusus, hingga selamatan.
Asal-usul tradisi Rebo Wekasan ini bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H) dalam kitab Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf’il ‘Abid Wa Qam’i Kulli Jabbar ‘Anid, atau biasa disebut: Mujarrobat ad-Dairobi.
Pada kitab Al-Jawahir Al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar (w. th 970 H) bahwasannya Syaikh al Kamil Fariduddin Sakarkanji berkata:
Sesungguhnya dalam setiap tahun diturunkan 320.000 bencana atau bala dan semuanya diturunkan pada hari Rabu akhir dari bulan Shafar, maka hari itu merupakan hari yang paling berat dalam setahun.
Di beberapa kalangan NU, salat sunnah lidaf’il balaa ini mulai mengalami perubahan dengan disarankan tidak lagi diniatkan untuk memperingati Rebo wekasan, namun sebagai salat sunah sebagaimana salat lainnya saja.
(Agung)