TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Spesialis Jiwa RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Nia Nuraeni mengatakan, faktor penyebab penyalahgunaan narkoba antara lain adanya beberapa faktor pendorong. Seperti pengendalian diri lemah, keluarga, gangguan perilaku, pemberontak, tidak berpretasi di sekolah, tidak diterima di kelompok dan berteman dengan pemakai.
Faktor individu ujar dia, sering menjadi pemicu terjadinya aktifitas penyalahgunaan narkoba, khususnya pada periode remaja yang memiliki rasa ingin tahu, coba-coba atau ingin diakui oleh teman. Hal itu juga dipicu faktor lingkungan seperti keluarga dan pergaulan.
Demikian itu diutarakan Nia dihadapan puluhan pelajar SMA/SMK/MA se-Kabupaten Tasikmalaya, dalam acara sosialisasi bahaya Napza dan upaya pencegahannya di Aula Islamic Center Jalan Raya Baypass Bojongkoneng, Singaparna, Rabu (29/9/2021).
Dalam kegiatan yang diinisiasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Tasikmalaya dan dihadiri oleh Satnarkoba Polres Tasikmalaya, Kesbangpol, spesialis jiwa RSUD SMC serta KPAID Kabupaten Tasikmalaya itu, Nia menjelaskan, upaya pencegahan penyalahgunaan barang haram tersebut khususnya di Kabupaten Tasikmalaya, perlu peran semua pihak. Antara lain peran remaja, orangtua dan juga pemerintah.
“Peran remaja di antaranya adalah dengan menyibukkan diri melalui aktifitas positif seperti ikut kegiatan ekstra, olahraga, kesenian, keterampilan, beribadah dan tidak bergaul dengan pecandu,” terangnya.
BACA JUGA: Darurat Narkoba Mengancam Tasikmalaya, FKDM Ajak Remaja Mengenal Napza
Kemudian adanya peran orang tua dengan menciptakan suasana rumah yang harmonis, kemudahan berkomunikasi, mendidik yang baik, memberi contoh baik dan yang tidak kalah penting adalah mengawasi.
Lebih lanjut Nia menyebutkan, dampak yang sering terjadi akibat penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan adalah, HIV, hepatitis, overdosis dan kematian.
Kemudian terhadap sosial, pelaku sering bertengkar dan berbuat kriminal. Dari sisi ekonomi pun mengakibatkan keterpurukan.
“Lebih luas lagi dampak yang terjadi terhadap ekonomi mengakibatkan uang habis. Kemudahan pendidikan dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan dan akibat terburuk adalah dipenjara atau direhabilitasi,” tuturnya.
Maka tambah dia, beberapa tip bebas narkoba yaitu meningkatkan iman dan taqwa, menyiapkan diri dan mental untuk menolak tegas jika ditawari. Kemudian hati-hati dalam memilih teman bergaul.
“belajar berkata tidak apabila ditawari dengan alasan yang tepat. Jika tidak mampu segera tinggalkan tempat tersebut,” jelas Nia.
Selanjutnya adalah, meningkatkan prestasi untuk mengejar cita-cita dan keinginan yang lebih mulia. Untuk mengisi waktu luang, lakukan kegiatan yang positif.
(Farhan)