BANDUNG,FOKUSJabar.id: Momentum pemulihan ekonomi bangsa tak bisa dilepaskan dari peranan usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) sebagai pilar kebangkitan ekonomi nasional. Di era industri 4.0, transformasi UKM harus mampu memanfaatkan sarana digital yang dinilai esensial.
Kepala Dinas KUK Provinsi Jawa Barat, Drs. Kusmana Hartadji, MM. mengatakan, BPS mencatat di triwulan II perekonomian Jawa Barat naik 6,13 persen dibandingkan tahun kemarin. Sektor perekonomian, jasa, dan kesehatan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi.
“Namun Jawa Barat masih memiliki pekerjaan yang dituntaskan yaitu transformasi digital UMKM. Tercatat dari 4.496.484 UMKM Jawa Barat, sebanyak 3,5 juta UMKM belum go digital,” kata Kusmana mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada JNE Goll..Aborasi Bisnis Online, Senin (27/9/2021) lalu.
Menjawab urgensi, JNE sebagai mitra UKM Bandung mengadakan gelaran webinar JNE Ngajak Online 2021 – Goll..Aborasi Bisnis Online 2021 Kota Bandung. Melalui webinar tersebut, diharapkan UKM di Indonesia, khususnya di Bandung mampu berkembang dan bersaing di dunia digital. Baik dalam skala nasional dan global.
Gelaran webinar sendiri dibuka Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil. Dalam sambutannya, Atalia berharap kegiatan webinar bisa memberikan insight strategi penjualan di era digital untuk meningkatkan potensi UMKM.
BACA JUGA: Xiaomi Apresiasi Prestasi Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang juga hadir pada acara tersebut mengucapkan Selamat ulang tahun bagi Kota Bandung yang ke-211. Di usia yang sudah cukup dewasa, Kota Bandung diharapkan semakin hebat, semakin maju dan visi misi yang dibawa Kang Oded bisa terealisasi.
“Ujungnya, masyarakat lah yang nanti menikmati dan merasakan kepemimpinan ini,” kata Uu.
Lebih dari 290 pegiat UMKM di Indonesia hadir pada gelaran ini untuk menyimak tips sukses menjalani bisnis dari para pembicara yang hadir. Seperti Branch Manager JNE Bandung, Iyus Rustandi, Founder Billionaire Coach ID, Dewa Eka Prayoga dan Kaynn Craft, Meyta Retnayu Lestari.
“JNE Bandung siap berkolaborasi dengan berbagai pihak terutama UKM Bandung. Kita menyediakan e-fulfillment, ini jadi salah satu bagian dari upaya kami untuk meningkatkan daya saing teman-teman UKM. Ada juga solusi digital payment, kami bekerjasama dengan para fintech. Jadi customer saat COD bisa juga melakukan pembayaran dengan dompet digital,” kata Iyus Rustandi.
E-fulfillment, kata dia, merupakan suatu layanan yang ditawarkan JNE. Yakni berupa proses distribusi mulai dari penerimaan, pengepakan, penyimpanan, pengemasan dan pengiriman order produk. “JNE pun kerap melaksanakan giveaway dan cashback berkala berkolaborasi dengan pelanggan UKM di Bandung,” kata Iyus.
Pandemi Covid-19 sempat berdampak bagi berbagai sektor usaha, turut dirasakan Meyta. Merintis Kaynn craft sejak 2011, lulusan seni rupa ITB ini mengungkap bisnisnya mulai terdampak pandemi sejak September 2020.
“Awal 2020 sampai bulan Juli sama sekali belum terdampak, masih bisa dikatakan stabil. Goyah di September,” kaya Meyta.
Goyahnya Kaynn Craft menjadi dorongan bagi Meyta untuk memperdalam digitalisasi bisnisnya. “Di 2020, kita bekerja sama dengan sebuah digital agency untuk ads. Di 2021 awal, kita sudah mulai stabil lagi. Saya kebantu banget dari ads,” kata Meyta.
Menggunakan jasa digital agency, diakui Meyta, bisa menjadi solusi bagi para UMKM yang masih konvensional. Selain menghemat waktu, hal ini dianggap lebih efektif untuk menaikkan penjualan secara langsung.
Tak hanya itu, Meyta menilai saat ini service yang baik menjadi value lebih yang dipertahanakan bisnisnya. Dengan after sales yang ditawarkan seperti refund, tukar ukuran, dan tukar warna, membuat para pelanggan betah atau repeat order di toko online-nya.
Namun bagi Meyta, pandemi tidak menjadi penghambat untuk terus berinovasi. Sempat kesulitan
mendapatkan bahan baku dari luar negeri, dia memilih meneruskan produksi dengan bahan baku
yang mudah didapat.
Kanvas menjadi bahan yang dipilih Meyta saat itu dan melakukan berbagai variasi produk serta
kustomisasi yang terus dijalankan Meyta untuk mempertahankan pelanggannya. “Saat ini, Kaynn Craft sudah menjalani bisnisnya 90 persen secara online, baik melalui sosial media dan e-commerce,” Meyta menegaskan.
Dewa Eko Prayoho menambahkan, perubahan customer behaviour yang ada secara otomatis menjadi pendorong bagi para pelaku usaha untuk mampu beradaptasi di ranah online. Seorang pengusaha wajib memiliki mindset yang bertumbuh, suka dengan tantangan, dan berusaha lebih dari apa yang orang-orang lakukan.
“Lain halnya dalam memenangkan pasar, UMKM perlu mengembangkan strategi digital yang komprehensif, tak hanya soal produk, namun juga dalam konteks value proposition atau penempatan nilai. Value ini sebenarnya adalah keinginan kita men-deliver sebuah nilai yang berbeda dari orang lain yang bisa men-solve permasalahan dari pasar. Pada dasarnya carilah produk untuk market-mu, bukan cari pasar untuk produkmu. Buatlah produk yang tidak sekedar produk tapi punya value,” kata Dewa.
Dewa pun menjelaskan kekhawatirannya akan UKM yang tak memperhatikan pentingnya value dalam bisnis yang unik dan berbeda. Pasalnya, banyak UKM yang terlalu fokus pada produknya padahal pada dasarnya orang tidak hanya membeli produk, tapi value.
“Value ini dikemas dalam branding. Yang cukup challenging adalah kalau ingin menang di persaingan, ya tentang brand nya sendiri. Ini yang dinamakan unique value proposition. Coba inovasikan tidak hanya sekedar produk tapi juga di branding-nya,” Dewa menegaskan.
Sebagai informasi, Bandung merupakan kota ke-49 dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2021-Goll..Aborasi Bisnis Online 2021 yang sebelumnya telah dilakukan di Banjarmasin. Gelaran webinar ini turut hadir dalam rangka memperingati hari jadi kota Bandung yang ke-211 pada 25 September 2021.
Usai digelar di Kota Bandung, gelaran roadshow ini akan kembali hadir di Kota Palu pada 29 September 2021. Roadshow di 60 kota di seluruh Indonesia, JNE Ngajak Online 2021 dimulai pada 26 Januari 2021 di Samarinda dan akan berakhir pada 29 Desember 2021 di Ternate.
(Ageng)