BANJAR,FOKUSJabar.id: Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum melakukan peninjauan ke setiap sekolah di Jawa Barat untuk melihat pelaksanaan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Salah satunya di sekolah yang ada di Kota Banjar.
Kunjungan tersebut merupakan upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan PTM yang saat ini sudah berlangsung di Jabar.
“Harapan kami, dengan mulainya pembelajaran saat ini menjadi gairah lagi kepada anak didik sehingga dapat menambah ilmu bagi mereka. Para pelajar ini katanya sudah bosen diam di rumah,” kata Uu saat ditemui usai peninjauan di SMAN 1 Banjar, Kamis (23/9/2021).
Pada prinsipnya, kata Uu, pelaksanaan pembelajaran di rumah atau di sekolah tidak jauh berbeda. Dengan catatan, dilakukan dengan sungguh-sungguh.
BACA JUGA: Pekerjaan Proyek di Banjar Picu Masalah Baru
“Apalagi masalah daring sekarang ini sudah menjadi hal yang umum, bukan hanya di sekolah saja, tapi kegiatan pemerintah pun di lakukan secara zoom meeting atau daring,” kata dia.
Kendati demikian, Uu mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi terkait efektifitas atau tidaknya proses pembelajaran yang digelar dengan menerapkan beberapa aturan tersebut. Seperti pembatasan jumlah peserta didik yang hanya 50 persen.
“Hal ini akan kami evaluasi, apakah efektif atau tidak. Kedepannya, apakah masih tetap seperti ini, tetapi kami yakin sebagai filling pimpinan, corona di Jawa Barat akan segera sirna,” Uu menegaskan.
Karena itu, lanjut dia, proses pembelajaran di sekolah tidak akan di batasi lagi seperti saat ini. “Semuanya akan berjalan seperti biasanya lagi,” Uu menambahkan.
Kepala Sekolah SMAN 1 Banjar, Barnas mengatakan, dalam membantu proses PTM Terbatas tetap berlangsung dan mampu menekan penyebaran Covid-19, pihaknya akan tetap memperketat protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
BACA JUGA: Indonesia Terima 5.2 Juta Dosis Vaksin COVID-19
“Kami akan melakukan pemantauan terlebih dahulu di gerbang masuk sekolah, Bila ada siswa atau guru yang ditemukan sakit, kami akan langsung membawanya ke puskesmas dan pulang ke rumah,” kata Barnas.
“Hal itu akan dilakukan demi melancarkan penanganan covid-19 dan kelancaran proses pembelajaran tatap muka,” kata dia.
(Budiana Martin/Ageng)