AFGHANISTAN,FOKUSJabar.id: Taliban menyita uang tunai dan emas senilai lebih dari 12 juta dolar AS (lebih dari Rp 170 milyar) dari para mantan pejabat pemerintah.
Hal itu disampaikan Bank sentral Afganistan pada hari Selasa (14/09/2021). Taliban kemudian menyerahkan hasil sitaan tersebut ke bank.
Taliban disebut melakukan penggeledahan di kediaman mantan Wakil Presiden Amrullah Saleh, dan sejumlah pejabat tinggi pemerintah.
BACA JUGA: Hubungan Cina dengan Taliban Makin Erat
Sejak mengambil alih kekuasaan di Afganistan, Taliban juga mengambil alih kendali atas bank sentral.
Pasca Afganistan dikuasai Taliban, bank-bank di Afganistan kehabisan uang tunai. Beberapa di antaranya bahkan berada di ambang penutupan.
Bank-bank yang mengalami kesulitan lantas menyampaikan kekhawatirannya perihal kelangkaan uang tunai kepada Taliban.
Taliban pun melakuakan penyelidikan terhadap aset-aset para mantan pejabat pemerintah yang kemudian berujung pada terjadinya penyitaan aset.
Bank sentral menyebut, hanya Amrullah Saleh satu-satunya pejabat yang disebutkan namanya.
Sejumlah bank pun menjatah jumlah uang yang akan dikeluarkan di kantor cabang. Hal ini dilakukan agar bank tidak benar-benar kehabisan uang. Batas penarikan mingguan yang dilaporkan adalah sebesar $200 (sekitar Rp 2,8 juta).
BACA JUGA: Iran kembali Buka Penerbangan Komersial ke Afghanistan
Menurut mantan gubernur bank tersebut, Ajmal Ahmad, jumlah aset yang dibekukan diperkirakan sekitar $10 miliar (lebih dari Rp 142 trilyun).
Sebelumnya, mantan presiden Afganistan Ashraf Ghani juga dituduh melarikan diri dengan membawa uang jutaan dolar. Namun, Ghani membantah tuduhan tersebut dengan menyebutnya sebagai tuduhan “tidak berdasar”.
(Agung)