AMERIKA SERIKAT,FOKUSJabar.id: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden geram lantaran sekitar 80 Juta warganya ogah disuntik vaksin Corona.
Bahkan, Joe Biden mengatakan warga yang ogah divaksin itu didukung politikus tertentu.
“Minoritas tertentu warga Amerika yang didukung oleh minoritas tertentu dari pejabat terpilih telah menghalangi kita untuk mengubah keadaan,” kata Joe Biden, Jumat (10/9/2021).
Biden juga mengatakan orang-orang yang tidak divaksin membuat rumah sakit penuh.
BACA JUGA: Hubungan Cina dengan Taliban Makin Erat
“Orang-orang yang tidak divaksin telah memenuhi rumah sakit kita, membanjiri ruang gawat darurat dan unit perawatan intensif, tidak meninggalkan ruang bagi orang dengan serangan jantung atau pankreatitis atau kanker,” kata dia, seperti dilansir Detik.
Biden mneyebut anjuran untuk menerima vaksinasi Corona tak terkait sama sekali dengan kebebasan. Dia mengatakan vaksinasi Corona merupakan upaya melindungi diri sendiri dan orang lain.
“Ini bukan tentang kebebasan atau pilihan pribadi, ini tentang melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar anda, orang-orang yang bekerja dengan Anda, orang-orang yang Anda sayangi, orang-orang yang anda cintai,” katanya.
Biden mengarakan banyak perusahaan besar, bahkan Fox News, yang sangat kritis terhadap pemerintahannya telah mengumumkan langkah serupa.
“Intinya: Kita akan melindungi pekerja yang divaksinasi dari rekan kerja yang tidak divaksinasi. Kita akan mengurangi penyebaran Covid-19 dengan meningkatkan pangsa tenaga kerja yang divaksinasi dalam bisnis di seluruh Amerika,” katanya.
Rencana Biden tersebut menuai kritikan dari sejumlah anggota parlemen dari Partai Republik.
Mereka menyebut Biden telah melampaui kewenangannya dengan persyaratan tersebut, yang rencananya akan diberlakukan melalui aturan darurat yang akan dikembangkan oleh Departemen Tenaga Kerja.
“Kedengarannya sangat seperti kediktatoran,” cuit anggota Partai Republik di akun resmi mereka.
(Agung)