Rabu 11 Desember 2024

Ridwan Kamil Paparkan Tantangan Vaksinasi di Jabar Lewat Video 9 Menit

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dalam video 9 menit Gubenur Jabar Ridwan Kamil menceritkan proses dan tantangan pelaksanaan vaksinasi di Jabar. Dalam video tersebut orang nomor satu di Jabar ingin mengejar target vaksinasi untuk menciptakan kekebalan tubuh sebanyak 75 persen dari total 50 juta penduduk.

Dia mengatakan, 75 persen dari 50 juta penduduk artinya mengejar target 35 juta jiwa yang harus di vaksin, dengan waktu hanya empat bulan sesuai dengan arahan presiden Joko Widodo.

“Kita sudah dikasih 18,6 juta dosis. Sudah disuntikan 14,4 juta. Atau 77,4 persen dari yang dikasih. Dosis pertama 25 persen atau 9,4 juta penduduk. Dosis kedua ada 5 juta,” kata Emil, Selasa (1/9/2021).

Ridwan Kamil menjelaskan, dua bulan lalu Jabar baru bisa menyuntikan 50 ribu dosis vaksin per hari dan meningkat menjadi 235 ribu dosis per hari pada akhir Agustus 2021. Dengan tambahan kecepatan target vaksin melalui gebyar vaksin dengan jumlah dosis yang diserap mencapai 420 dosis. dalam acara Gebyar Vaksin 28 Agustus lalu, Jabar bisa menyerap 420 ribu dosis vaksin per hari.

“Nah alhamdulillah dua bulan lalu kita masih 50 ribu dosis per hari. Kemarin akhir Agustus kemarin rata-rata 235 ribu per hari. Dan kita testing tanggal 28 Agustus kita bisa 420 ribu,” kata Ridwan Kamil.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Kadidat Capres dengan Elektabilitas Paling Stabil

Ridwan Kamil menceritakan, sejumlah kendala dalam mengajar target vaksin tersebut yaitu dalam masalah distribusi yang belum proposional agar target vaksinasi tuntas akhri tahun ini.

“Problem utamanya, suplai (vaksin) ke kami tidak proporsional. Ada provinsi yang penduduknya sedikit tapi vaksinnya banyak. Ada provinsi besar seperti Jabar vaksinnya sedikit yang ngasihnya. Maka kalau dipersentasekan masih jauh, padahal jumlah vaksinnya saja sedikit,” tutur Emil.

“Jadi, kalau Desember mau beres tolong suplai ke jabar tidak kurang 15 juta dosis per bulan,” kata dia menambahkan.

Ridwan Kamil Fokusjabar.id
Tangkapan layar video pemarapan Gubernur Jabar Ridwan Kamil tentang tantangan target vaksinasi di Jabar. (Humas Jabar)

Masalah lainnya, dalam vaksinasi di Jabar adalah, teritorial wilayah Jabar menentukan kecepatan vaksinasi. Hal itu sebanding dengan dukungan infrastruktur khususnya pelayanan kesehatan. Saat ini, Jabar hanya memiliki sekitar 1000 puskesmas di 27 kota kabupaten.

“Teritorial di Jabar itu beragam. Jadi tak bisa dibandingkan dengan yang homogen. Jabar itu ada kota dan kabupaten pedalaman pelosok yang jangkauannya susah secara mobilitas. Infrastruktur juga terbatas dan tidak merata. Jumlah Puskesmas kita hanya 1000-an padahal standar WHO 5000-an,”  kata dia.

BACA JUGA: Pol PP Kota Bandung Bina PSK Karena Tidak Ada Tempat Rehabilitasi

Masalah lainnya, Jabar sebagai daerah otonom tak punya kuasa besar dalam menentukan kuota vaksin per daerah. Hal itu menciptakan kendala dalam penyerapan vaksin di daerah.

“Pada saat suplai vaksin tak menentu, urutannya itu pemerintah pusat memberikan kuota kepada kota kabupaten angkanya sudah dikunci. Kemudian provinsi ditugaskan mengirimkan. Jadi memang tugas provinsi ini dalam pandangan saya kurang maksimal karena yang ngatur kuota kota kabupaten itu dari pusat,” katanya.

Kesimpulannya, kata dia,  proses vaksinasi di Jabar tidak akan selesai akhir tahun jika suplai vaksin yang diterima tidak proporsional dengan jumlah penduduk.

“Kalau kata Presiden Jabar harus beres Desember itu membutuhkan kurang lebih 15 juta dosis per bulan. Jadi jangan bicara kurang atau apa kalau suplainya saja tak sebanyak ini. Jadi problemnya itu bukan di daerah tapi suplainya belum masuk.  Kalau berhasil menjamin 15 juta dosis per bulan untuk Jabar maka targetnya 500 ribu orang disuntik per hari,” kata dia.

(Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img