Kamis 12 Desember 2024

Pemkot Bandung Kembangkan Aplikasi Rumah Sakit

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemkot Bandung bersama PT Jasamedika Sarana akan mengembangkan aplikasi perangkat lunak yang mampu menampung semua informasi dari seluruh rumah sakit.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, nantinya aplikasi tersebut dapat diakses masyarakat. Hanya dalam satu genggaman, informasi pelayanan kesehatan tersedia dalam satu aplikasi.

“Misalnya, seperti data ketersediaan jumlah kamar tidur yang kosong, ruangan ICU, oksigen, dan lain sebagainya. Jadi begitu ada masyarakat yang terkena persoalan kesehatan, mereka akan tahu harus kemana,” kata Ema Rabu (1/9/2021).

BACA JUGA: Di Bandung Bermunculan Mural Bernada Kritikan, Wali Kota: Tidak Masalah Asalkan Pakai Etika

Sehingga kata dia, masyarakat dapat mengetahui situasi dan kondisi disetiap rumah sakit yang . Harapannya, tak ada lagi masyarakat yang kesulitan mencari rumah sakit yang kosong.

“Saya ingin masyarakat itu nanti segala sesuatunya lebih mudah. Semua informasi itu hanya dalam satu genggaman. Insya Allah Oktober bisa mulai diakses masyarakat, tinggal nanti publikasinya,” kata dia.

Kendati demikian, pihaknya mengingatkan, hadirnya aplikasi ini merupakan bagian dari komitmen yang kuat. Bahwa dalam menangani masalah apapun terutama kesehatan, perlu adanya dorongan dan komitmen yang kuat.

“Tanpa komitmen, pergerakan mencapai tujuan organisasi itu tidak akan pernah tercapai. Untuk itu mari kita berkomitmen,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengakui, tantangan saat Kota Bandung darurat pandemi beberapa waktu lalu adalah minimnya informasi terkait rumah sakit yang kosong.

BACA JUGA: 1,3 Juta Data Penduduk Bocor, Segera Hapus Aplikasi eHAC!

“Kemarin kita tidak mengetahui RS yang kosong dan masyarakat tidak mengetahui harus datang kemana. Ini menyebabkan terjadinya keterlambatan pelayanan dan berdampak kepada keselamatan masyarakat,” kata Ahyani.

Sehingga dengan hadirnya sistem yang nantinya terintegrasi dengan 37 Rumah Sakit, 80 Puskesmas, dan klinik utama, diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan mengurangi fatalitas.

“Diharapkan nanti ada terintegrasi antara seluruh rumah sakit untuk data-data tertentu yang dibutuhkan. Baik oleh pemkot sebagai dasar kebijakan, dan juga bagi masyarakat,” kata dia.

(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img