BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebanyak 800 kiai dan 1.211 santri mengikuti vaksinasi massal di Pondok Pesantren Nurul Iman Al Islami, Jalan Cibaduyut Kota Bandung, Jabar, Selasa (31/8/2021). Vaksinasi massal tersebut digelar hingga 1 September 2021 mendatang.
Vaksinasi merupakan program ‘Kita Jaga Kyai’ yang diinisiasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Kementerian Agama (Kemenag).
Ketua Baznas Kota Bandung, Akhmad Roziqin mengatakan, kegiatan vaksinasi merupakan bagian dari program Kemenag Provinsi Jawa Barat dalam menargetkan tiga juta santri siap divaksin se-Jawa Barat.
“Untuk Kota Bandung, kita berkontribusi untuk melakukan vaksinasi kepada 1.211 santri dan 810 kiai selama dua hari. Hari ini kita vaksinasi kiai dan besok santri. Vaksin yang digunakan yaitu Sinovac,” kata Akhmad, Selasa (31/8/2021).
Menurutnya, lingkungan pesantren menjadi prioritas karena interaksi yang intens antara kiai dan santri.
“Karena itu, perlu menjadi prioritas vaksinasi di lingkungan pesantren agar dapat menanggulangi kemungkinan terburuk terjadinya penularan Covid-19,” kata dia.
BACA JUGA: Incar 4 Emas di PON XX, Aeromodeling Jabar Siapkan Simulasi Pertandingan
Sementara Ketua Yayasan Nurul Iman Al Islami, K.H Khoerudin Aly mengatakan, vaksinasi menjadi sebuah ikhtiar dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Saya ucapkan terima kasih kepada panitia vaksin yang memilih pesantren kami. Ini tentunya hal yang sangat positif terutama santri kami yang divaksin menuju keadaan sehat wal afiat,” kata Khoerudin.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung, Asep Gufron mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sangat mengapresiasi Baznas Kota Bandung atas inisiasi pelaksanaan vaksinasi.
“Ini menjadi program strategis Baznas Kota Bandung dalam menuntaskan pelaksanaan vaksinasi di kota Bandung. Alhamdulillah, hari ini sudah berjalan lancar,” kata Asep.
Menurut Asep, vaksinasi bertujuan membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Sehingga secara bertahap kegiatan ekonomi dan pendidikan bisa berjalan.
“Nanti sesuaikan dengan intruksi aturan dari pemerintah pusat. Kota Bandung dari level 4 sudah turun menjadi 3. Mudah-mudahan ke depannya, hasil evaluasi akan lebih baik,” kata dia.
(Yusuf Mugni/Ageng)