BANDUNG,FOKUSJabar.id: Tim aeromodeling Jawa Barat tinggal melakukan pemantapan dari sisi teknik, fisik, dan mental sebelum berlaga di PON XX/2021 Papua. Salah satunya melalui simulasi pertandingan untuk mengukur sejauh mana kemajuan atlet.
Pelatih aeromodeling Jabar, David Johari mengatakan, simulasi pertandingan menjadi hal yang sangat dibutuhkan atlet. Pasalnya, dalam dua tahun terakhir sejak adanya pandemi, tidak ada pertandingan resmi yang digelar.
“Simulasi ini sebagai bahan bagi kami melakukan evaluasi dan mengukur sejauh mana kemajuan maupun kekurangan atlet. Tidak hanya atlet kita, tapi juga calon lawan kita di PON XX nanti,” kata David saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa (31/8/2021).
Rencananya, pihaknya akan melakukan simulasi pertandingan berupa mini games di bulan September 2021. Pada simulasi tersebut, pihaknya akan mengundang provinsi terdekat sebagai lawan latih tanding.
“Semoga saja kita bisa mendapatkan izin untuk menggelar simulasi ini. Kita sangat membutuhkan simulasi ini,” kata dia.
BACA JUGA: Tak Terkalahkan Di Uji Coba PON XX, Tim Bola Voli Indoor Putra Jabar Tetap Dievaluasi
Sebelumnya, lanjut dia, beberapa atlet sudah melakukan latihan bersama para pesaingnya di PON XX nanti. Salah satunya, Meygawan Somantri yang melakukan latihan bersama atlet Banten.
“Dari hasil latihan di Serang, Banten, setidaknya kita dari tim pelatih memiliki sedikit gambaran. Selain teknik dan fisik, juga adaptasi dengan cuaca panas di Papua. Performa atlet sudah sudah cukup baik meski masih ada yang harus diperbaiki,” David menerangkan.
Terkait peralatan pertandingan, David mengaku jika pihaknya sudah mendapatkannya dari KONI Jabar. Setiap atlet sudah memegang masing-masing peralatan pertandingan yang akan digunakan saat PON XX.
“Tinggal atlet mengaturnya bagaimana peralatan tersebut bisa digunakan semaksimal mungkin saat pertandingan di PON XX,” dia menuturkan.
Salah satunya hal yang perlu diantisipasi, kata David, yakni dengan kondisi venue Aeromodeling di Kabupaten Mimika, Papua. Pasalnya, luas dari venue tersebut masih belum ideal terutama untuk nomor pertandingan di kelas F1A dan F1H.
“Luasnya itu pas-pasan, hanya 500×500 meter tapi di sisi luar venue itu rawa. Untuk pesawat F1A dan F1H bisa saja keluar dari venue 500×500 meter itu dan kita sedang mencari solusi bagaimana bisa mengambil pesawatnya. Kalau di nomor lain, saya kira aman,” kata David.
Seperti diketahui, cabang olahraga Aeromodeling pada PON XX/2021 akan dipertandingkan di Kabupaten Mimika. Dari 12 nomor pertandingan yang akan digelar, Jabar menargetkan untuk meraih minimal empat medali emas.
(Ageng)