Selasa 10 Desember 2024

Bela Petani, Fraksi Demokrat Tolak Keras Impor Beras

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Anggota DPR RI Didi Irawadi menyayangkan rencana pemerintah yang akan melakukan impor beras, yang saat ini berdampak pada merosotnya harga gabah di kalangan petani.

Didi mengaku, di legilislatis fraksi Demokrat paling keras menolak rencana impor besar, pasalnya kata dia, kondisi Indonesia saat ini sedang sulpur besar maka tidak elok jika melakukan impor besar yang malah dampaknya merugikan petani.  

“Ini hal yang aneh yang bagi kita, ketika Negara ini surplus beras malah ingin impor. Kasihan petani kita, Indonesia ini negara agraris, salahsati keunggulan komparatif negara ini di bidang Agraria,” kata dia, di Ciamis Minggu (29/8/2021).

BACA JUGA: Di hadapan Kelompok Tani Majalengka Sudrajat Tegaskan Akan Setop Impor Beras

Didi mengaku beberapa waktu lalu mengecam keras terjadinya impor beras. Banyak petani-petani Indonesia yang berjibaku berproses untuk menghasilkan hasil tani terbaik.

“Kenapa mesti impor, beli dong beras Petani kita, banyak petani-petani kecil yang menggantungkan harapanya kepada hasil pertanian mereka,” kata dia.

Sementara itu menanggapi hal tersebut Ketua Kelompok Tani Gebangsari Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Suroto mengaku, sangat terpengaruh dengan isu tersebut sampai-sampai harga gabah kering merosot hingga Rp 400 per Kg dari semula harga normal sekitar Rp 500 per Kg.

“Akibat isu impor beras ini harga gabah kering merosot, bahkan sempat sampai turun di kisaran Rp 350 dari biasanya normal 500,” kata Suroto.

Dia menjelaskan, petani sangat sulit mendapatkan kesejahteraan dengan harga gabah fluktuatif cenderung menurun. Ditambah isu pemerintah akan impor beras harga gabah terjun bebas.

“Angka harga normal gabah bagi petani itu Rp500 per kg. Sesuai dengan biaya sirkulasi produksi dalam satu kali panen, belum bayar pegawai, pestisida dan biaya lainnya,” kata Suroto.

(Riza M Irfansyah/Anthika Asmara)

 

Berita Terbaru

spot_img