AFGHANISTAN,FOKUSJabar.id: Nilai mata uang Afghanistan, Afgani, merosot ke level terendah minggu ini pasca Taliban berkuasa di negara itu.
Afgani tercatat 86 per dolar AS melemah dibandingkan periode pekan lalu sebesar 80.
Melemahnya Afgani terjadi karena Taliban yang menimbulkan kepanikan sehingga pasokan dolar AS semakin berkurang. Kondisi ini juga dikhawatirkan terus mengganggu perekonomian negara.
Saat ini, Afghanistan sangat bergantung dari bantuan internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS). Bank Dunia menyebut 75% merupakan bantuan dari hibah internasional.
BACA JUGA: Presiden Afghanistan Menyatakan Taliban Telah Menang
Merosotnya nilai Afgani akan membuat tekanan inflasi karena harga yang naik untuk kebutuhan pokok seperti makanan.
Direktur Strategi Eurasia Group Robert Kahn mengatakan, pasar di Afghanistan panik karena kondisi politik yang terjadi sekarang. Apalagi sistem keuangan Afghanistan sangat bergantung pada impor dibandingkan ekspor.
Analis senior FX In Touch Capital Markets mengungkapkan jika Taliban harus memperhatikan mata uang untuk pembayaran impor dan mencegah krisis neraca pembayaran yang semakin melebar.
Gubernur Bank Sentral Afghanistan Ajmal Ahmady mengungkapkan pihaknya berupaya untuk melakukan stabilisasi nilai tukar.
“Pada Jumat kami melihat kondisi semakin buruk, kami tidak bisa mendapatkan pasokan dolar AS lagi,” kata Ajmal, seperti dilansir Detik, Jumat (20/8/2021).
(Agung)