BANDUNG,FOKUSJabar.id: Cabang olahraga ESport untuk pertama kali akan dipertandingkan pada gelaran multieven olahraga terakbar di Indonesia, Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 mendatang. ESport menjadi satu dari 10 cabang olahraga eksebisi yang akan dipertandingkan di PON edisi ke-20.
Esport ditetapkan sebagai cabang olahraga eksebisi di PON XX Papua 2021 setelah kepengurusan olahraga elektronik dibawah kepemimpinan Jenderal Pol. (P) Budi Gunawan ini resmi menjadi anggota KONI. Penetapan Esport sebagai cabang olahraga eksebisi PON XX Papua 2021 beserta sembilan cabang olahraga lain berdasarkan SK KONI Pusat NO. 67 Tahun 2021.
“Ini adalah pertama kali dalam sejarah di mana olahraga esports masuk dalam rangkaian PON,” kata Ketua Harian PB ESI, Komjen (Pol) Bambang Sunarwibowo saat menyampaikan keterangan pers secara virtual melalui zoom, Rabu (18/8/2021).
Eksibisi Esports PON XX Papua 2021, lanjut dia, akan mempertandingkan tiga cabang gim. Yakni eFootball PES 2021, Mobile Legends, dan Free Fire.
BACA JUGA: Kembali Hadir, TPJF 2021 Gelar Kompetisi Jazz Online
Dengan masuknya cabang olahraga esports di PON XX, kata dia, akan memberikan kesempatan bagi para pecinta olahraga ini untuk bertanding dan membawa nama besar daerahnya masing-masing. Selain itu, momen ini merupakan wadah bagi PB ESI dalam memantau bibit-bibit atlet potensial yang tersebar di Indonesia.
Dengan menjadi cabang olahraga eksibisi di PON XX Papua 2021, kata Bambang, menjadi kesempatan bagi para atlet untuk mengikuti Pelatnas yang dibina langsung PB ESI. Para atlet terbaik dari ajang tersebut akan dipersiapkan untuk mengikuti turnamen-turnamen esports internasional dan mewakili Indonesia di kejuaraan multievent seperti SEA Games, Asian Games, dan lainnya.
“Kita pun secara resmi mengenalkan platform digital khusus dibawah naungan PD ESI bernama Garudaku dan akan digunakan dalam penyelenggaraan eksibisi Esports PON XX Papua 2021 ini. Mulai dari proses pendaftaran hingga teknis penyelenggaraan yang dapat diakses melalui link https://garudaku.com/pon,” kata Bambang.
Sekjen PB ESI Frengky Ong menambahkan, pada tahap pendaftaran, calon peserta harus mendaftarkan diri di platform Garudaku. Tahap pendaftaran sendiri dibuka sejak 18 Agustus 2021.
“Untuk peserta yang ikut ini harus mewakili daerah masing-masing sesuai dengan daerah domisili di KTP atau KIA,” kata Frengky.
Usai tahapan pendaftaran, dilanjutkan dengan tahap babak kualifikasi yang akan diselenggarakan pada 26 Agustus hingga 5 September 2021. Pada babak kualifikasi yang bersifat terbuka dan digelar secara virtual, akan dicari satu atlet atau tim terbaik dari masing-masing kategori gim.
“Jadi, nanti akan diperoleh 34 perwakilan tim dari masing-masing cabang gim. Dan atlet atau tim terbaik dari setiap provinsi inilah yang nanti akan bertanding di ajang Pra-PON XX Papua yang akan dilangsungkan pada 7-14 September 2021,” Frengky menuturkan.
Khusus untuk kategori gim eFootball PES 2021, kata Frengky, akan dibagi menjadi enam Grup. Dengan rincian, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur bergabung di Grup A.
Lalu Grup B diisi oleh Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Grup GC dihuni Sulawesi Utara, Sulawesi Tengan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.
Di Grup D, akan bertarung tim Kepulauan Babel, Banten, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua Barat. Kemudian Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, dan Jambi di Grup E. Dan Grup F akan diisi Kepulauan Riau, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Bengkulu, dan Lampung.
Di babak Pra PON XX Papua, peserta dari 33 provinsi akan dipertemukan secara acak dan dilakukan secara daring. Mereka akan memperebutkan kuota 11 tim terbaik di gim Free Fire, lima tim terbaik di gim Mobile Legends dan lima orang atlet terbaik di gim eFootball PES 2021.
“Semua atlet dan tim terbaik hasil Pra PON XX Papua ini akan berlaga di main event yakni eksebisi PON XX Papua 2021 yang akan digelar pada 22 hingga 26 September 2021 di stadium Hoki Indoor Kabupaten Jayapura untuk memperebutkan medali emas di masing-masing gim. Sedangkan tim tuan rumah Papua secara otomatis lolos langsung di masing-masing kategori gim,” kata Frengky.
BACA JUGA: Polsek Ciamis Jaring 14 Orang Warga Pelanggar Prokes
Frengky mengatakan, dalam gelaran eksibisi Esports PON XX Papua 2021 ini, PB ESI bekerjasama dengan masing-masing game publisher. Termasuk masalah pendanaan penyelenggaraan setiap pertandingan gim yang dilakukan secara swadaya dari masing-masing game publisher. Dengan demikian, setiap game publisher bertanggungjawab terhadap produknya masing-masing.
“Kami saling bahu membahu agar pertadingan esport perdana di PON ini berlangsung dengan meriah dan menjadi tonggak sejarah bagi olahraga ini. Masing-masing game publisher mendanai dan bertanggungjawab terhadap gim yang dipertandingkan, sementara PB ESI bertindak sebagai regulator dan federasi esports resmi di bawah pemerintah Indonesia yang bertanggungjawab terhadap keseluruhan rangkaian acara eksibisi esports PON ini,” dia menjelaskan.
Meski sudah ditetapkan tiga gim yang akan dipertandingan, lanjut dia, PB ESI tetap membuka ruang terhadap semua gim esports yang ingin berkontribusi bagi bangsa di eksibisi esports PON XX. Sekaligus mengembangkan ekosistem olahraga esports di tanah air.
“Jadi jika ada gim tidak bisa ikut ke eksibisi itu pasti atas kehendak game publisher masing-masing dan bukan kehendak PB ESI. Sebab PB ESI tidak pernah melarang game publisher ikut bersama-sama mencatatkan sejarah menjadi cabang olahraga esport yang dipertandingkan di PON,” Frengky menegaskan.
(Ageng)