TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Tak ingin eskalasi virus Corona terjadi di lingkungan sekolah, jelang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SD dan SMP, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar) mendorong seluruh sekolah membentuk Milenial Siaga (MS) Covid-19.
MS Covid-19 dinilai strategi jitu untuk mengendalikan dan memantau pergerakan para siswa baik di kelas maupun di lingkungan sekolah, betul-betul menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes) 5M dengan dasar kesadaran dari seluruh siswa.
Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto menyebutkan, MS Covid-19 dibentuk dan beranggotakan minimal lima orang siswa di masing-masing shif. Baik shif pagi maupun siang, di lingkup kelas maupun skup sekolah.
BACA JUGA: Korsleting Listrik Hanguskan Rumah Milik Didi
“Nanti setidaknya akan ada lima orang siswa yang dikukuhkan sebagai anggota milenial siaga Covid-19. Tugasnya adalah untuk mengingatkan dan mengajak teman-temannya di kelas atau di sekokah, untuk tetap menjalankan prokes. Seperti menggunakan masker, sering mencuci pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer dan meminimalisir kontak fisik,” tutur Ade, Rabu (18/8/2021).
Program MS Covid-19 ini lanjut dia, tidak jauh berbeda dari RT siaga atau santri siaga yang digulirkannya dan sukses dalam mengendalikan penyebaran virus corona di Kabupaten Tasikmalaya hingga hari ini Kabupaten Tasikmalaya bertahan di level 2.
Tahap awal yang tengah dijalankan menjelang terbentuknya MS siaga lanjut dia, secara bertahap telah mengumpulkan para kepala sekolah SD dan SMP dilanjut kemudian para kepala MI, Tsanawiyah termasuk MA.
“Tetap kita jalankan prokes, maka secara bertahap sebagian kepala sekolah dikumpulkan untuk merancang pembentukan millenial siaga Covid-19 tadi. Nantinya, dalam satu sekolah ada posko gugus tugas milenial siaga,” tuturnya.
MS Covid-19 ini tambah dia, diharapkan bisa dikukuhkan dengan dihadiri tim gugus tugas tingkat kecamatan atau satgas Covid-19, baik camat, UPT Pendidikan, Babinsa maupun Babinkamtibmas.
“Nanti setiap anggota MS, kita berikan tanda berupa bendera merah putih misalnya dan pin Milenial Siaga. Mereka yakin akan bangga dan termotivasi untuk mengontrol dirinya sekaligus temannya dalam hal kepatuhan prokes. Kita juga berharap anak-anak MS ini bisa menjadi agen perubahan perilaku di lingkungan luar sekolah,” ujar Ade.
Disinggung soal vaksinasi di tataran pelajar, Ade berharap pada tahun 2021 ini sebesar 70 persen populasi anak-anak sudah mendapat vaksinasi.
“Kita maklumi bahwa stok vaksinnya susah. Pada tanggal 19 Juli 2021 dan 3 Agustus lalu, baru kita terima sekitar 7.000 an vaksin. Dan dari target 1,4 juta jiwa, baru 159 ribu orang di Kabupaten Tasikmalaya yang divaksin. Itupun sudah dibantu oleh TNI dan Polri,” jelasnya.
Tetapi tambah dia, karena Kabupaten Tasikmalaya ini mampu bertahan di level 2 di Jawa Barat, maka akan ada anugrah dari Menteri Luhut Binsar Panjaitan, berupa 25 ribu vaksin yang akan disalurkan khusus ke Kabupaten Tasikmalaya.
“Kita juga mendapatkan pasokan vaksin dari Uni Emirat Arab (UEA) sebanyak 35 ribu. 25 ribu nya untuk Kabupaten Tasikmalaya. Alhamdulillah, insyaallah akselerasi mewujudkan herd immunity bisa terlaksana di tahun ini minimal yang paling utama dulu yaitu di daerah yang transmisinya kuat atau populasi penduduknya banyak,” tutur dia.
(Farhan)