GARUT,FOKUSJabar.id: Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No27 tahun 2021 menerangkan bahwa Garut bersama 17 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat (Jabar) masuk level 4 dalam masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.
Menurut Bupati Garut, Rudy Gunawan, penyebab wilayahnya kembali masuk ke level 4 adalah angka testing yang kurang dan angka kematian tinggi.
“Sebenarnya kasus Covid-19 di Garut turun, tapi karena kurangnya angka testing dan jumlah kematian tinggi maka kembali masuk ke level 4,” kata Bupati.
BACA JUGA: Vaksinasi di Kota Banjar Dinilai Kurang Masif
Rudy Gunawan mengklaim, Bed Occupancy Ratio (BOR) dan kasus terkonfirmasi Covid-19 di wilayahnya rendah.
Pihaknya dalam pelaksanaan PPKM level 4 ini akan melakukan beberapa kebijakan. Salah satunya, rekayasa lalu lintas.
“Penyekatan tidak dilakukan, tapi kita akan rekayasa lalu lintas,” katanya.
Tak hanya itu, pihaknya pun akan melakukan vaksinasi secara acak di pusat-pusat keramaian.
Siapkan 10 KKM
Dalam upaya penanganan Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menerbitkan surat Keputusan Bupati (Kepbup) nomor 443/KEP.899-SATPOL PP/2021 tentang penetapan Kawasan Kepatuhan Masyarakat (KKM) atau Kawasan Patuh Prokes (KPP).
Terdapat 10 tempat ditetapkan sebagai area KKM. Yakni, kawasan Asia, Mandalagiri, Sukaregang, Siliwangi, Leuwidaun, Pertokoan Garut Plaza, Bunderan Guntur, Bunderan Tarogong, Ciawitali dan KKP di tingkat kecamatan sesuai penilaian tim Satgas Covid-19.
Menurut surat Kepbup, setiap kawasan yang telah ditetapkan sebagai KPP akan didirikan pos pantau untuk meninjau secara langsung penerapan Protokol Kesehatan (Prokes).
Vaksinasi
Pemkab melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut kini secara marathon terus melakukan penguatan dalam vaksinasi Covid-19.
Rabu (4/8/2021) kemarin melaksanakn Vaksinasi anak usia 12-17 tahun di Al-Mashduqi Boarding School, Jalan KH. Mashduqi, Kelurahan Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Garut, Asep Surachman mengatakan, pihaknya memvaksin 82 siswa dari target 90 orang.
Untuk total keseluruhan, Pemkab menargetkan 293.330 anak usia 12-17 tahun bisa mendapatkan vaksinasi.
“Dari target 293.330, kita baru bisa memvaksin sekitar 5 ribu usia 12 sampai 17 tahun,” katanya.
Menurut Dia, untuk mencapai target pihaknya akan menerapkan dua strategi. Yakni, vaksinasi terpusat dan melaksanakan vaksinasi di setiap sekolah.
Meskipun begitu, dalam pelaksanaannya akan tetap memperhatikan kapasitas vaksinator dan ketersediaan vaksin di tengah animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi semakin meningkat.
(Tisna Wibawa/Bambang Fouristian)