BANDUNG,FOKUSJabar.id: Anthony Sinisuka Ginting gagal mengulang sukses seniornya, Taufik Hidayat. Langkah pebulutangkis asal Cimahi untuk meraih medali emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020 terhenti di babak semifinal.
Anthony Sinisuka Ginting harus mengubur ambisinya meraih medali emas usai dikalahkan pebulutangkis asal China, Chen Long. Pada laga semifinal yang digelar di Musashino Forest Sport Plaza, Chen Long menang dua set langsung dengan skor 21-16 dan 21-11.
Kemenangan di babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020 tersebut, menjadi kemenangan kelima Chen Long saat bertemu Ginting. Total, 13 pertemuan sudah dijalani kedua pebulutangkis dan Ginting meraih delapan kali kemenangan.
Kalah di babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020 dan gagal mengulang sukses Taufik Hidayat di Olimpiade Athena 2004, tentu membuat Anthony Sinisuka Ginting menyesal. Namun pebulutangkis 24 tahun itu mengaku jika perjuangan di Olimpiade Tokyo belum berakhir dan masih berpeluang membawa pulang medali ke Tanah Air.
“Saya kecewa karena tak mudah bisa berada di tempat ini, di babak semifinal Olimpiade, tapi inilah yang terjadi. Akan ada yang menang dan yang kalah, tapi saya harus move on secepat mungkin karena besok masih ada satu pertandingan (perebutan medali perunggu melawan Kevin Gordon). Saya harus berpikir soal besok dan akan ada peluang bagi saya untuk meraih medali,” kata Ginting seperti dilansir CNNIndonesia dari situs resmi BWF.
Ginting mengatakan, penampilan Chen Long menunjukkan peningkatan dari pertemuan terakhir. Chen Lon, diakui Ginting, tidak melakukan banyak kesalahan dan sangat fokus.
“Dia berusaha tidak mengangkat kok terlalu sering. Jadi saya rasa, itu alasan kenapa dia bisa mengendalikan permainan dari awal sampai akhir,” kata Ginting.
BACA JUGA: KONI Jabar Mulai Atur Jadwal Keberangkatan ke Papua
Sementara Chen Long membeberkan kunci mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting di semifinal Olimpiade Tokyo 2020, Minggu (1/8/2021). Kemenangan atas pebulutangkis muda andalan Indonesia itu tak lepas dari motivasi tinggi yang diterapkannya di lapangan.
“Saya tidak berpikir banyak tetapi ini adalah semifinal, tidak akan ada lagi jalan untuk kembali seperti di fase grup. Jadi saya memastikan untuk meraih poin dan melakukan yang terbaik,” kata Chen Long.
Hal itu terlihat saat pemain peringkat enam dunia itu tampil sabar dan cermat saat menghadapi Ginting. Pertahanan yang solid yang diimbangi serangan yang bervariasi membuat Ginting kewalahan.
Sebaliknya, Ginting gagal menampilkan performa terbaik. Poin demi poin yang diraih Chen Long pun tak jarang berasal dari kesalahan pebulutangkis andalan Indonesia tersebut.
Berkat kemenangan atas Ginting, Chen Long pun melaju ke final Olimpiade Tokyo 2020. Chen Long berpeluang mengulang capaian seniornya, Lin Dan, yang meraih dua medali emas secara beruntun.
Sebelumnya, pebulutangkis 32 tahun itu berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Rio de Janeiro 2014 usai mengalahkan pebulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei dengan skor 21-18, 21-18.
“Melaju ke final adalah impian bagi semua atlet badminton, untuk bisa berada di final Olimpiade. Jadi saya bisa mengekspresikan ini di dalam permainan saya besok dan sebelum itu bisa beristirahat dengan baik,” kata Chen Long
Kalah di semifinal, Ginting masih akan berlaga di partai perebutan medali perunggu melawan Kevin Cordon dari Guatemala. Sementara Chen Long akan menghadapi pebulutangkis Denmark, Viktor Axelsen yang mengalahkan pebulutangkis Guatemala, Kevin Gordon dengan skor 21-18, 21-11.
(Ageng)