BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menyatakan pihaknya belum pernah mengajukan surat pengajuan Pelaksana Tugas (PLT) untuk Wali Kota Bandung. Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sampai saat ini masih dipimpin Wali Kota Oded M. Danial.
Ema menegaskan, hingga kini dirinya masih menerima arahan dari wali kota yang akrab disapa Mang Oded itu. Bahkan, instruksi terakhir yang baru dia terima yakni memastikan bantuan sosial bagi masyarakat sudah tersalurkan.
“Kita tidak ada mengajukan PLT. Beliau (Wali Kota Oded M. Danial) masih mengoordinasikan semua perangkat yang ada di pemkot. Jadi penyelenggaraan pemerintahan masih beliau laksanakan,” kata Ema di Kota Bandung, Jabar, Selasa (27/7/2021).
Ema tidak memungkiri apabila dalam beberapa waktu terakhir, kondisi kesehatan Mang Oded tengah menurun. Namun segala kewajibannya selaku kepala pemerintahan tetap ditunaikan dengan baik.
“Pengoordinasian dan keperluan administrasi pemerintahan itu masih dapat dijalankan Pak Wali. Di tengah keterbatasan kesehatannya, kebutuhan administrasi itu tetap ditandatangani oleh beliau,” Ema menegaskan.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Ciamis Bubarkan Pesta Pernikahaan
Sementara Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bandung, Sony Teguh Prasatya mengungkapkan, sebenarnya gejala kurang sehat sudah ditunjukkan Wali Kota Bandung periode 2018-2023 itu sejak beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan perbincangannya bersama Mang Oded, sambung Sony, Wali Kota Bandung ke-27 itu sempat tidak sengaja berujar jika dalam beberapa pekan terakhir sudah diminta istirahat oleh dokter.
“Sudah sejak lama harusnya beristirahat dulu, tetapi selalu tidak mau. Beliau masih bersikeras, padahal dokternya sudah menyarankan,” kata Sony.
Sony mengungkapkan, Mang Oded sangat ingin memastikan dan memperjuangkan berbagai hal terkait penanganan selama pandemi Covid-19 dapat berjalan baik. Seperti ketika memutuskan menggunakan APBD untuk bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan.
“Oded terus bolak balik ke kantor DPRD Kota Bandung untuk berkoordinasi agar bantuan sosial bisa segera direalisasikan. Walhasil bantuan senilai Rp30 milyar berhasil digelontorkan untuk 60 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Bandung,” Sony menjelaskan.
Saat kondisi kesehatannya kembali mengalami penurunan, lanjut Sony, Mang Oded pun tidak bisa tinggal diam saat mendengar masalah kesulitan oksigen. Beliau terjun langsung mendatangi salah satu supplier oksigen SAMATOR Grup di Kota Bandung yakni PT. Aneka Gas Industri untuk mendorong percepatan suplai oksigen ke fasilitas kesehatan di Kota Bandung.
“Beliau (Oded) suka bilang, tanggung jawab warga ini jangan sampai lalai. Apalagi di masa pandemi ini, sudah banyak warga yang terdampak,” Sony meniru ucapan Mang Oded.
Sony menambahkan, Oded beberapa kali mengoordinasikan langsung ke sejumlah rumah sakit untuk menambah ketersediaan tempat tidur guna menekan angka keterisian atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Bandung. Walaupun rumah sakit di Kota Bandung ini hampir setengahnya dimanfaatkan warga dari luar kota.
Bahkan Mang Oded tetap berkordinasi intens bukan hanya dengan Wakil Wali Kota Bandung dan Sekda Kota Bandung, tapi dengan sejumlah lembaga pemerintahan dan swasta untuk meminta akselerasi dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini. Termasuk akselerasi vaksinasi di Kota Bandung.
“Selain bantuan secara ekonomi, beliau juga konsen agar sektor kesehatan di Kota Bandung jangan sampai colaps,” katanya.
Sony menyebut kondisi Mang Oded sudah berangsur membaik setelah beberapa hari dalam perawatan. Sehingga dalam waktu dekat, diprediksi dapat segera meninggalkan rumah sakit.
“Kami memohon dorongan doa dari seluruh masyarakat Kota Bandung untuk kesehatan Wali Kota Bandung,” kata dia.
(Yusuf Mugni/Ageng)