JAKARTA,FOKUSJabar.id: Vaksin Sputnik V diklaim efektif melawan Covid-19 varian Delta dikabarkan segera mendapat izin penggunaan darurat (EUA) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Klaim tersebut berdasarkan penelitian Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology Rusia yang diterbitkan dalam jurnal medis internasional terkemuka pada 12 Juli.
Para peneliti menemukan vaksinasi Sputnik V mampu menghasilkan titer antibodi pada varian baru Corona Alpha, Beta, Gamma, dan yang paling penting varian Delta.
“Tes yang dilakukan oleh Pusat Gamaleya telah menunjukkan efektivitas vaksin Sputnik V terhadap strain baru, yang lebih berbahaya dan menular, tetap lebih tinggi daripada banyak vaksin lainnya,” demikian klaim CEO RDIF Kirill Dmitriev.
BACA JUGA: 8 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia
Penelitian Gamaleya Research Institute mempelajari virus-neutralizing activity (VNA) atau respons imun yang dihasilkan oleh vaksin ini berbasis adenovirus. Studi ini melibatkan penggunaan virus hidup, yang menurut RDIF akurasi hasil studi bisa diandalkan.
Mereka kemudian membandingkan respons imun yang dihasilkan vaksin tersebut terhadap varian baru dengan respons yang dihasilkan terhadap varian leluhur B.1.1.1 atau (C.37 atau Lambda) dari SARS-CoV-2. Ini dilakukan dengan mendapatkan serum (serum darah) dari individu yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin ini.
“RDIF akan terus mendukung studi lebih lanjut tentang kemanjuran Sputnik V terhadap galur baru sambil juga menganalisis peluang untuk bermitra dengan produsen vaksin terkemuka lainnya untuk mengembangkan koktail vaksin menggunakan suntikan pertama Sputnik V,” kata CEO RDIF Kirill Dmitriev, seperti dilansir Detik.
Sementara, Direktur Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya Alexander Gintsburg mengklaim, vaksin ini adalah vaksin Covid-19 yang paling efektif melawan varian baru Corona.
“Menunjukkan bahwa Sputnik V adalah salah satu vaksin teraman dan paling efektif melawan virus Corona,” kata Alexander.
(Agung)