BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jabar Daddy Rohanady kriitis nasib Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka yang saat ini kondisinya belum sesuai dengan target dan perencaan diawal.
Dia mengatakan, banyak pihak kesal termasuk sejumlah anggota DPRD Jabar lainnya karena terganjalnya pembangunan BIJB karena beberapa hal, ditambah lagi dengan rencana BIJB yang akan menjadi pusat pemberangkatan haji dan umroh tidak terlealisasi.
“Berbagai rancangan dan rencana pembangunan dan pengambangan hanya tinggal janji, kemudian mau apa lagi?,” katanya, Jumat (2/7/2021).
BACA JUGA: DPRD Jabar: TPPAS Legoknangka Harus Segera Terealisasi
Selain itu menurutnya, BIJB sempat dijadikan sebagai bandara pengiriman kargo. Meskipun hanya menerbangkan pesawat kargo seminggu sekali, padahal itu sudah menjadi angin segar arah pemanfaat BIJB.
“Namun sebulan kemudian dijadikan tempat maintenance, repair, dan overhaul (MRO) pesawat TNI/Polri serta tempat relokasi PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad,” kata dia.
Dengan kondisi yang dinilai tidak tersebut BIJB memerlukan solusi yang tepat, yang bisa mengambalikan BIJB ini sebagai Bandara yang seharusnya berfungsi sebagai fasilitas transportasi umum sebagaimana fungsinya yang sebenarnya.
“Karena dari awal BIJB ini merupakan salah satu program strategi yang menjadi salah satu peningkatan perekonomian dijabar,” kata dia.
Padalah jika semua rencana pembangunan bisa terlealisasi BIJB ini bisa menjadi warisan atau peninggalan untuk generasi selanjutnya. ”Namun, kalau BIJB ingin dinilai bermanfaat, jangan jadikan itu hanya tempat keramat,” katanya.
Terlebih kata dia, jika yang terjadi hanya mudharat. semua berharap BIJB Kertajati dinikmati oleh rakyat. Pasti bukan hanya rakyat Jabar.
“Oleh karena itu, siapa pun yang punya kuasa, rakyat pasti berharap berbuatlah yang Dia bisa. Siapapun agar bersuara dan berusaha agar semua merasa kehadirannya berguna untuk semua,” katanya.
(Anthika Asmara)