BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemprov Jabar terus berupaya menyiapkan ruang isolasi terpusat di desa maupun kelurahan. Hal itu dilakukan agar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat yang rencananya diberlakukan 2-20 Juli 2021 berjalan optimal.
Demikian dikatakan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (Emil). Dia mengatakan, saat PPKM Mikro Darurat berlaku, Rukun Tangga (RT) yang berstatus zona merah atau risiko tinggi Covid-19 wajib memiliki satu orang untuk melakukan tracing.
“Rencananya akan ada 700 RT di Jabar yang sedang dianalisis apakah efektif menahan penularan Covid-19. Setiap RT wajib memberi satu nama pelacak virus Corona,” kata Emil dalam jumpa pers secara daring di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (30/6/2021).
BACA JUGA: Dinkes Kota Bandung Tunggu Keputusan Kemenkes Soal Vaksinasi Anak Usia 12-17
“Pemprov Jabar akan latih pelacak Covid-19 tingkat RT ini agar cepat berkoordinasi untuk melakukan pelacakan dan pengetesan ketika ada kasus virus Corona di daerahnya,” kata Gubernur jabar menambahkan.
Menurut Emil, selain menyiapkan ruang isolasi terpusat di desa maupun kelurahan, Pemprov Jabar juga intens memperkuat pusat isolasi nonrumah sakit. Fasilitas tersebut diperuntukkan bagi pasien tanpa gejala dan bergejala ringan.
Kemudian, pusat pemulihan bagi pasien Covid-19 yang akan sembuh setelah mendapat penanganan dan perawatan di rumah sakit terus diperkuat. Hal itu diharapkan dapat menekan tingkat keterisian rumah sakit rujukan virus Corona di wilayah Pemprov Jabar.
“Kami sedang coba menurunkan BOR (Bed Occupancy Rate) dengan memperbanyak ruang isolasi di desa dan memperbanyak pusat pemulihan,” ungkap Emil.
Dia menyebut, kapasitas tempat tidur bagi pasien Covid-19 sudah ditambah sekitar 2.000 tempat tidur. Penambahan kapasitas akan dilakukan sampai 60 persen dari total kapasitas rumah sakit di Jabar yang mencapai 54 ribu tempat tidur.
“Kita total 54 ribu tempat tidur di seluruh RS di Jabar. Saat ini yang digunakan untuk Covid-19 ada 14 ribu dan strateginya akan dinaikan hingga maksimal 60 persen atau sekitar 16 ribu tempat tidur,” ucapnya.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Bupati/Wali Kota terkait PPKM Mikro Darurat.
“Besok saya sosialisasikan dulu ke 11 daerah Zona Merah dan merapatkan secara detail PPKM Mikro Darurat,” pungkasnya.
(Bambang Fouristian)