BANDUNG,FOKUSJabar.id: Perhelatan kompetisi sepekbola antar negara di benua biru, UEFA Euro 2020, sudah memasuki fase knock out. Sebanyak 16 tim akan memulai kembali pertarungan menuju babak quarter-finals atau delapan besar pada Sabtu (26/6/2021) malam ini.
Tim nasional Wales, Denmark, Italia dan Austria akan menjadi empat tim pertama yang berebut tiket menuju babak quarter-finals UEFA Euro 2020. Keempat tim ini akan saling berhadapan pada Sabtu (26/6/2021) malam ini mulai pukul 23.00 WIB.
Laga perdana babak 16 besar, akan mempertemukan antara Wales kontra Denmark yang digelar di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Belanda, Sabtu (26/6/2021) mulai pukul 23.00 WIB. Sedangkan Italia akan ditantang Austria di Wembley Stadium, London, Inggris, pada Minggu (27/6/2021) pukul 02.00 WIB.
BACA JUGA: Apindo Jabar Dukung Sejuta Vaksinasi Covid-19 per Hari
Wales vs Denmark
Dilansir dari laman resmi UEFA, pertemuan keduanya pada laga perdana babak 16 besar UEFA Euro 2020 di Amsterdam, menjadi yang perdana dalam sebuah turnamen besar. Sebelumnya, pertemuan terakhir kedua negara ini pada gelaran UEFA Nations League 2018.
Dua laga tersebut pun dimenangkan oleh Denmark. Laga pertama di Aarhus pada 9 September, untuk kemenangan Denmark berkat dua gol dari Christian Eriksen. Kemudian di Cardiff pada 16 November, Nicolai Jørgensen dan Martin Braithwaite mencetak gol serta satu gol Gareth Bale untuk kemenangan Denmark 2-1.
Di UEFA Euro 2020, keduanya ‘hampir’ gagal melaju ke babak 16 besar meski akhirnya finish sebagai runner up grup masing-masing. Keduanya lolos setelah unggul aggregate gol dari peringkat ketiga di masing-masing grup.
Wales menempati posisi runner-up Grup A dengan selisih empat poin dari Italia sebagai pemuncak klasemen akhir. Sementara Denmark, mengamankan posisi runner up grup B dibawah Belgia usai menang telak 4-1 atas Rusia di matchday ketiga.
Meski muncul sebagai favorit pemenang di laga perdana babak 16 besar, namun performa Denmark belum begitu eksplosif. Tim Dynamite Denmark hampir saja tidak lolos ke fase knockout setelah menderita dua kali kekalahan di dua laga awal babak penyisihan grup.
Untung saja, kemenangan 4-1 atas Rusia pada matchday ketiga menyelamatkan mereka untuk menyegel satu tiket di babak 16 besar. Hasil ini menjadi pencapaian perdana bagi pasukan Kasper Hjulmand dalam 17 tahun setelah terakhir kali mencapai babak gugur pada gelaran tahun 2004 dengan mencapai babak quarter-finals.
Untuk itu, kemenangan atas Wales pada babak 16 besar UEFA Euro 2020, akan membuat Kasper Schmeichel dkk menorehkan sejarah baru bagi Denmark. Pasalnya, tim Dinamit belum pernah memenangkan babak 16 besar sejak Piala Dunia FIFA 1998.
“Kami telah mempersiapkan diri dengan baik dan merasa benar-benar siap untuk semua skenario. Secara keseluruhan, kami telah mempersiapkan diri dengan baik dan menantikannya,” kata pelatih Denmark, Kasper Hjulmand.
Namun langkah Denmark untuk mencetak sejarah baru dipastikan tidak akan mudah. Setidaknya, Wales memiliki catatan cukup baik pada turnamen sepakbola antar negara di Benua Biru ini.
Perlu diingat, Wales merupakan semifinalis gelaran Euro 2016 sebelum akhirnya kalah 0-2 atas Portugal yang kemudian tampil sebagai juara. Euro 2016 sendiri merupakan debut bagi Gareth Bale dkk setelah tidak lolos ke putaran final sejak 1964. Pada gelaran kali ini, tim yang kini dilatih Robert Page dipastikan ingin mengulang sukses tahun 2016.
Meski catatan performa Wales di babak penyisihan grup pun tidak terlalu manis, namun lebih baik dibandingkan Denmark. Wales yang lolos sebagai runner up grup A mencatatkan hasil imbang 1-1 kontra Swiss, menang 2-0 atas Turki, dan kalah 0-1 dari Italia.
“Kami semua ambisius dan kami ingin melangkah sejauh yang kami bisa, tetapi kami tidak naif untuk memasuki pertandingan ini. Kami telah menyaksikan Denmark bermain di pertandingan terakhir mereka dan Anda tidak bisa menjadi apa pun selain terkesan dengan apa yang mereka lakukan. Kami juga tahu, kami dapat memberikan permainan yang bagus kepada siapa pun,” kata Rob Page.
Namun dibalik itu semua, ‘kutukan’ penampilan timnas Wales di Belanda akan menghantui Gareth Bale dkk. Terakhir, mereka kalah 0-2 atas Belanda pada laga persahabatan pada tahun 2014 di Johan Cruijff ArenA, Amsterdam.
Tak hanya itu, Wales tidak pernah menang saat lima kali tampil di Belanda dan kebobolan 16 gol. Satu-satunya gol yang diciptakan pemain Wales di negeri Kincir Angin yakni pada saat kualifikasi Piala Dunia 1998 melalui Dean Saunders.
Prediksi Pemain
Wales (4-2-3-1)
Pemain: Ward (GK); Roberts, Mepham, Rodon, B Davies; Morrell, Allen; Bale, Ramsey, James; Moore.
Pelatih: Robert Page
Denmark (5-2-3)
Pemain: Schmeichel (GK); Mæhle, Vestergaard, Kjær, Christensen, Wass; Højbjerg, Delaney; Poulsen, Damsgaard, Braithwaite.
Pelatih: Kasper Hjulmand
Italia vs Austria
Di atas kertas, semua pihak dipastikan mengunggulkan Italia pada laga yang akan digelar Minggu (17/6/2021) dini hari WIB. Bagaimana tidak, performa apik Gli Azzuri dengan sapu bersih tiga laga tanpa kebobolan di babak penyisihan grup A menjadi buktinya.
Tak hanya itu, sejak babak kualifikasi hingga babak penyisihan grup, pasukan Roberto Mancini belum pernah mengalami kekalahan. Total, 44 gol dilesakkan Giorgio Chiellini Cs dan hanya kemasukan 4 gol di 13 laga sebelumnya sejak babak kualifikasi UEFA Euro 2020 digelar pada 23 Maret 2019.
Sang pelatih, Roberto Mancini mengatakan jika anak asuhnya siap untuk meneruskan trend positif yang sudah dicapai. Bahkan semua pemain siap diturunkan untuk memastikan tiket menuju babak quarter-finals.
“Kami tenang, kami memiliki banyak pemain bagus. Siapa pun yang bermain akan terus melakukan apa yang telah mereka lakukan sampai sekarang,” kata Mancini.
Meski demikian, Mancini tidak mau menganggap enteng lawan yang akan dihadapi. Baginya, Austria merupakan tim yang bagus dan memiliki beberapa pemain yang cukup baik sehingga harus bermain baik untuk bisa mengalahkannya.
“Mereka adalah tim yang memberi tekanan bagus pada lawan mereka dan memainkan sepakbola yang bagus. Mereka memiliki tiga atau empat pemain dengan teknis yang baik, seperti Alaba,” kata dia.
“Austria memiliki kualitas, mereka agresif. Kami harus memainkan pertandingan yang hebat. Ini adalah bagian dari kompetisi di mana Anda tidak boleh membuat kesalahan, itulah keindahan turnamen ini. Anda harus menang dengan kekuatan,” Maldini menegaskan.
Meski dari statistik Italia terlihat superior, namun Austria yang lolos ke babak 16 besar sebagai runner up grup C tidak bisa dipandang remeh. Bagaimanapun, Austria telah mampu menetapkan landmark mereka sendiri.
Ini pencapaian terbaik Austria dari tiga penampilan mereka di turnamen ini dalam 13 tahun terakhir. Pada tahun 2008, sebagai co-host, Austria gagal meraih kemenangan di tiga laga (2 kali kalah, 1 seri) babak penyisihan grup dan gagal melaju ke babak knockout.
Usai gagal lolos pada gelaran 2012, Austria berhasil tampil di putaran final Euro 2016. Namun, kembali gagal melaju ke fase knockout setelah tidak meraih satu kemenangan pun di babak penyisihan grup (2 kali kalah, 1 seri).
Tapi di Euro 2020, Austria memulai laga penyisihan grup C dengan kemenangan 3-1 atas Makedonia Utara. Meski kalah 0-2 dari Belanda, namun Austria memastikan diri melaju ke babak 16 besar usai mengalahkan Ukraina dengan skor 1-0.
Pencapaian ini tentu saja menjadi sejarah baru bagi Austria. David Alaba dan kolega pun sangat bersemangat menatap laga 16 besar meski tim yang akan dihadapi merupakan salah satu kandidat juara, Italia.
“Suasana dalam skuat sangat bagus dan semua orang bersemangat untuk pertandingan ini. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi kami masing-masing, bermain di Wembley melawan Italia di babak 16 besar Euro,” kata sang kapten Austria.
Pelatih Austria, Franco Foda mengakui jika Italia merupakan tim yang paling membuatnya terkesan. Tidak hanya dari sisi penyerangan yang cukup baik, tapi juga memiliki positioning tim yang bagus serta kuat dalam transisi.
“Italia adalah pasukan yang berbahaya, memiliki gaya bermain yang berbeda, jadi penting untuk dipertimbangkan. Namun tidak akan banyak perubahan dari pertandingan terakhir kami. Tapi mungkin akan ada beberapa penyesuaian taktis, bagaimana kami mengolah bola dan mematikannya,” kata Foda.
Perkiraan Pemain
Italia (4-3-3)
Pemain: Donnarumma (GK); Di Lorenzo, Bonucci, Acerbi, Spinazzola; Barella, Jorginho, Verratti; Berardi, Immobile, Insigne.
Pelatih: Roberto Mancini
Austria (4-3-2-1)
Pemain: Bachmann (GK); Lainer, Dragović, Hinteregger, Alaba; Laimer, Grillitsch, X. Schlager; Sabitzer, Baumgartner; Arnautović.
Pelatih: Franco Foda
(Ageng)