TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Wakil Presiden RI, Prof. Dr. KH Ma’ruf Amin menghadiri acara Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas, di Pondok Pesantren (Ponpes) Cipasung, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (8/6/2021).
Wapres Kiai Ma’ruf bersama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si dan Wakil Ketua DPR RI, Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si, juga meresmikan dan menandatangani prasasti Gedung Workshop Kejuruan Teknik Informatika BLK Komunitas Ponpes Cipasung.
Dalam acara yang dihadiri Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil dan Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto serta Forkopimda Kabupaten Tasikmalaya itu, juga dilakukan MoU antara Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dengan sejumlah perusahaan seperti perbankan tentang Kemandirian BLK Komunitas.
Wakil Presiden Kiai Ma’ruf Amin mengatakan, saat ini persaingan dunia sudah semakin ketat. Oleh karenanya, kecepatan, ketepatan, dan efisiensi harus dijadikan fondasi penting untuk bersaing, termasuk persaingan di sektor ketenagakerjaan.
“Tantangan nyata yang dihadapi adalah langkah-langkah strategis apa yang harus kita lakukan dalam menyiapkan SDM yang mampu menghadapi tantangan di masa depan yang diisi oleh teknologi digital seperti big data, artificial intelligent, internet of things,” kata Kiai Ma’ruf.
BACA JUGA: Andalkan Pecatur Lokal, Ini Target Percasi Kabupaten Tasikmalaya di Porprov XIV Jabar
Salah satu upaya penyiapan SDM tersebut, kata Wapres, pemerintah melalui Kemenaker telah membuat program BLK Komunitas sejak tahun 2017. Tujuannya adalah mendekatkan akses pelatihan vokasi kepada masyarakat, mencetak SDM unggul, dan memberikan bekal keterampilan dan kompetensi kerja.
BLK Komunitas adalah unit pelatihan vokasi pada suatu komunitas di Lembaga Pendidikan Keagamaan Non Pemerintah yang meliputi pondok pesantren, seminari, dhammasekha, pasraman, serta komunitas serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Alhamdulillah, pada tahun 2020, Kementerian Ketenagakerjaan telah membangun 1.014 BLK Komunitas, sehingga secara keseluruhan pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah berhasil mendirikan 2.127 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” terang Wapres.
Agar pembangunan BLK Komunitas semakin relevan dengan tujuan pendiriannya, Wapres KH. Ma’ruf mendorong kejuruan pelatihan terus dikembangkan dengan menyesuaikan kebutuhan pasar kerja dan dunia industri (link and match).
Selain itu, pelatihan BLK Komunitas juga mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha dan membuka lapangan kerja baru. Sehingga pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran dan memulihkan perekonomian nasional.
“Di tengah dinamika perkembangan dunia saat ini, peserta pelatihan di BLK Komunitas harus mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kecakapan akan hal ini nantinya akan berperan dalam menentukan kemajuan bangsa,” ujarnya.
Dalam sambutan Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil, ia atas nama pemerintah Jawa Barat (Jabar) berterima kasih kepada Wapres Kiai Ma’ruf Amin yang sudah menghadiri acara Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan BLK Komunitas di Ponpes Cipasung.
Kehadiran Wapres bersama Menaker dan Wakil Ketua DPR RI dalam acara ini, sangat beralasan, karena memang produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) Jabar tertinggi dan paling produktif se-Indonesia.
“Banyak yang bertanya kenapa Jawa Barat yang dipilih? karena dari segi produktivitas SDM di Jabar, tertinggi se-Indonesia. Termasuk kedua terbaik dari segi pembangunan, baik jalan tol maupun bandara udara,” terang dia.
Menurutnya, tingkat pemulihan ekonomi ditengah pandemi Covid-19 tahun 2021, Jabar sudah mengalami peningkatan dari minus 5,4 persen, naik menjadi minus 5,8 persen. Termasuk tingkat penganguran yang saat muncul pandemi tahun 2020 mencapai 10 persen sekarang menjadi 8,7 persen.
“Serapan ekonomi kita di Jabar dalam dua minggu lalu, sudah membaik walaupun tidak di semua bidang. Mudah-mudahan dengan diresmikan BLK Komunitas ini, bisa menyerap tenaga kerja dan masyarakat bisa berdaya saing,” kata Kang Emil.
Dia menambahkan, saat ini BLK Komunitas di Jawa Barat ada 217 lembaga. Berkat dukungan masyarakat dan pemerintah, kini jumlahnya terus bertambah.
Pada intinya, lanjut dia, membangun negara bukan tugas pemerintah saja, akan tetapi tugas bersama-sama dalam membangun perekonomian.
“Disini peran BLK Komunitas sangat penting dalam penguatan daya saing dan menyerap tenaga kerja serta peningkatan ekonomi kerakyatan dan dapat mengurangi tingkat penganguran di Indonesia,” ujarnya.
(Farhan)