Kamis 12 Desember 2024

UPI Kukuhkan 8 Guru Besar Baru, Ini Harapan Rektor

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengukuhkan delapan guru besar pada dua hari, Selasa-Rabu (8-9/6/2021) di Gedung Achmad Sanusi, kampus UPI Bumi Siliwangi, Jalan Setiabudi, Kota Bandung. Kegiatan digelar secara terbatas dengan mengikuti aturan dan ketentuan standar protokol kesehatan Covid-19.

Pada hari pertama, Selasa (8/6/2021), dilakukan pengukuhan bagi empat guru besar. Yakni Prof. Dr. Nugraha, SE., M.Si., CPA sebagai Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB), Prof. Dr. Hari Mulyadi, M.Si sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Kewirausahaan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB), Prof. Dr. H. Amung Ma’Mun, M.Pd sebagai Guru Besar Budang Ilmu Kebijakan dan Pengembangan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), dan Prof. Dr. Drs. Aceng Ruhendi Syaifullah, M.Hum sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik Forensik Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS).

BACA JUGA: 91 Persen Orang Tua Siswa Di Kota Bandung Ingin PTM

Pada kegiatan pengukuhan yang disiarkan secara langsung melalui media informasi dan media sosial UPI, masing-masing guru besar memaparkan pemikirannya sesuai dengan kebidangan masing-masing. Prof. Nugraha menyampaikan pemikiran tentang kajian keperilakuan dalam manajemen keuangan serta sumbangannya untuk pendidikan literasi keuangan, dilanjutkan pemikiran tentang Pendidikan Kewirausahaan dan Digitalpreneur yang disampaikan Prof. Hari Mulyadi.

Pemikiran ketiga disampaikan Prof. Amung Ma’Mun terkait Kebijakan dalam Pembangunan Olahraga Nasional. Sedangkan Prof. Aceng Ruhendi Syaifullah mendapatkan kesempatan terakhir dan menyampaikan pemikiran terkait Jurus Linguistik Forensik dalam Mengawal Demokratisasi Di Ruang Virtual.

fokusjabar.id UPI guru besar
Rektor UPI M. Solehuddin (tengah) saat acara pengukuhan guru besar di Gedung Achmad Sanusi, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Selasa (8/6/2021). (FOTO: Istimewa)

Rektor UPI, M. Solehudin mengatakan, pihaknya menargetkan jumlah guru besar bisa melebihi standar yang diterapkan pusat yakni 10 persen dari total jumlah dosen. Saat ini, UPI memiliki sekitar 1.200 dosen yang tersebar di fakultas hingga sekolah pasca sarjana (SPs).

“Kalau kita menghitung 10 persen, saya kira sudah tercapai karena kita sudah memiliki sekitar 124 guru besar. Tapi saya ingin UPI memiliki minimal 12 persen guru besar dari total jumlah dosen dan itu naik turun. Karena selain ada penambahan, juga ada pengurangan karena meninggal atau pensiun,” kata Solehudin saat ditemui usai acara pengukuhan guru besar UPI sesi-1 di Gedung Achmad Sanusi, kampus UPI Bumi Siliwangi, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Selasa (8/6/2021).

Dengan penganugerahan jabatan akademik tertinggi, lanjut dia, para guru besar ini harus mampu menjadi leader sesuai dengan bidang keilmuan mereka. Para guru besar ini pun, tidak lagi memikirkan dirinya sendiri tapi sudah harus memikirkan tentang generasi masa depan.

“Jadi apa yang dilakukan tidak sebatas untuk pribadi, tapi untuk kalangan civitas akademika lain dan juga masyarakat secara umum. Riset-riset yang dilakukan pun bukan hanya untuk pengembangan diri sendiri, tapi juga bermanfaat bagi khalayak umum,” kata Rektor.

Sementara pengukuhan untuk empat guru besar lain akan digelar pada sesi kedua yakni Rabu (9/6/2021) di tempat yang sama. Keempatnya yakni Prof. Dr. Enjang Akhmad Juanda, M.Pd., MT sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Telekomunikasi Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan (FPTK), Prof. Dr. Edi Suryadi, M.Si sebagai Guru Besar Ilmu Komunikasi Pendidikan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB), Prof. Dr. Hj. B Lena Nuryanti Sastradinata M. Pd sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB), dan Prof. Dr. Agus Taufiq, M.Pd. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan (FPIP).

Keempat guru besar yang akan dikukuhkan ini pun akan menyampakkan pemikirannya masing-masing. Prof Enjang akan menyampaikan pemikiran tentang Pemanfataan Teknologi Telekomunikasi di Masyarakat: Status, Permasalahan dan Prospeknya.

Lalu Prof. Edi akan menyampaikan pemikiran tentang Model Komunikasi Dalam Praktek Pendidikan. Ketiga, Prof. Lena Nuryanti Sastradinata yang akan menyampaikan pemikiran terkait Strategi Merubah Mindset Dari Job Seekers Menjadi Job Creators Untuk Membangun Ekonomi Kreatif Berbasis Teknologi Digital disampaikan oleh Prof. Lena Nuryanti Sastradinata, dan terakhir pemikiran tentang Profesi Bimbingan Konseling dan Supervisi Klinis yang disampaikan Prof. Agus Taufiq.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img